x

Pupuk Bersubsidi Langka, PMII Geruduk Pemkab Pamekasan

2 minutes reading
Thursday, 11 Jan 2024 13:24 0 82 detektif_jatim

Pamekasan, Detektifjatim.com – Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan geruduk kantor Pemkab setempat. Demo dilakukan karena pupuk bersubsidi langka, (9/01/2024).

Hal itu terjadi, disebabkan penjualan pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET), dan permasalahan pupuk setiap tahun dialami para petani. Terlebih penebusan pupuk harus bayar di awal sebelum barang diterima.

”Warga yang melapor bahwa penebusan pupuk harus bayar di awal sebelum barang diterima. Jika tidak bayar di depan, pupuk akan dijual kepada petani lain,” Ungkap Humaidi Ketua Umum PC PMII

Lebih jelas. Humaidi mengajak Komisi Pengawas Pupuk dan Peptisida (KP3) dan kepolisian untuk melakukan sidak ke distributor terdekat untuk membuktikan kebenarannya.

“Masuk musim hujan, para petani sudah menyiapkan lahan untuk ditanami padi dan jagung, akan tetapi sampai hari ini di kabupaten pamekasan mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi,” Ujarnya.

Mantan ketua komisariat PMII UNIRA tersebut, menyangkal dan menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi dengan jumlah pupuk bersubsidi sebanyak 45 ribu ton (27 ribu ton urea, 18 ribu ton NPK)

“Saya sampaikan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di kabupaten Pamekasan,” Tegasnya saat di mintai keterangan.

Selaras. Korlap aksi, Hendra menyampaikan, Ironis dengan harga pupuk bersubsidi di pamekasan diatas Harga eceran tertinggi (HET), padahal sudah diatur dalam peraturan mentri pertanian No 10 tahun 2022, keputusan gubernur Jawa Timur Nomor :188/751/KTPS/013/2022, Keputusan Bupati Nomer : 188/604/432.013.2022.

“Hal ini menjadi masalah serius di kabupaten pamekasan setelah masyarakat tani di khawatirkan dengan kelangkaan pupuk, ditambah dengan harga pupuk yang melambung tinggi” ungkapnya.

Sementara itu Nolo Gartijo PLT kepala Dinas Pertahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan menyampaikan akan merencanakan penambahan kouta subsidi di masing-masing kecamatan. Pihaknya mengaku kelangkaan pupuk sering terjadi setiap tahun, apalagi menjelang musim tanam padi dan jagung.

“OPD banyak menerima laporan dari kios karena kehabisan pupuk, untuk itu kami akan merencanakan penambahan kouta pupuk subsidi di masing-masing kecamatan dan akan melakukan pengawasan di kios-kios bersama komisi KP3,” Tutupnya, (Luq).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x