PAMEKASAN, detektifjatim.com – Ramai penutupan shift 4 pelayanan hemodialisis (Hd) atau cuci darah di RSUD Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan terungkap sejumlah fakta.
RSUD Smart mengklaim rela membuka shift 4 Hd tersebut demi kemanusiaan, meski akhirnya harus ditutup.
Direktur RSUD Smart Pamekasan Raden Budi Santoso mengatakan, pasien yang membutuhkan layanan Hd semakin bertambah.
“Sedangkan pasien Hd ini semakin bertambah, di sejumlah rumah sakit luar Pamekasan kesulitan. Bahkan sulit menerima untuk melayani,” katanya, Rabu (21/5/2025) kemarin.
Disisi lain, terungkap fakta cuci darah rata-rata dilakukan oleh pasien usia muda. Hal itu diungkap Dokter Spesialis Paru RSUD Smart, Syaiful Hidayat setelah mengamati pasien yang melakukan cuci darah.
Dokter Syaiful mengatakan, penyebab ramainya pasien cuci darah ini karena banyak mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung pengawet dan pewarna buatan.
“Itu makanan instan yang diduga banyak memicu kerusakan ginjal,” tuturnya, Kamis (15/5/2025).
Dokter Syaiful mengatakan, lebih baik masyarakat menghindari konsumsi makanan atau minuman siap saji, Alasannya, banyak keluhan pasien alami kerusakan ginjal karena sering mengkonsumsi minuman penambah stamina.
“Sering konsumsi minuman penambah stamina selama dua tahun sampai lima tahun itu banyak yang cuci darah,” tambah Dokter yang akrab disapa Yayak ini.
Dokter Yayak juga berpesan, pola hidup kegemukan dan diabetes itu juga memicu gagal ginjal atau cuci darah. Sehingga, masyarakat terutama anak muda supaya mengkonsumi makanan yang alami seperti sayuran, buah, dan ikan laut.
Yayak menerangkan, kasus merebaknya pasien cuci darah di Pamekasan ini mulai berlangsung sejak tahun 2010 hingga saat ini. Bahkan ada pasien yang sampai meninggal.
“Oleh karena itu kita hidup alami saja, banyak minum air putih, minum madu juga, tidak usah yang kemasan yang mengandung embel-embel penambah stamina,” tutupnya (azm/ady).
No Comments