Pameksan, Detektifjatim.com – Program unggulan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Central batik Klampar terbengkalai. Hingga penghujung masa jabatannya, tanda-tanda kemajuan ekonomi masyarakat setempat tidak terlihat.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengakui tidak maksimal. Padahal, setelah di launching pada Senin (14/03/22) program unggulan itu diharapkan mampu memajukan ekonomi masyarakat setempat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan Ismail menyayangkan bangunan itu justru tidak ada manfaaat. Bahkan, hanya dianggap membuang anggaran saja, mengingat, pasca diresmikannya bagunan tersebut tidak ada tindak lanjut dan dibiarkan terbengkalai.
“(Dari) pelaksanaannya yang sampai hari ini tidak jelas. Padahal itu sudah pernah diresmikan oleh Bupati, tetapi pasca peresmian itu tidak ada tindak lanjut,” ungkanya, Jumat (23/06/23).
Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, bangunan yang tidak dimanfaatkan itu informasinya akan diambil alih oleh pemerintah. Justru hal tersebut menambah pekerjaan saja. Seharusnya, seluruh program Bupati sudah rampung, karena masa purna tinggal menghitung bulan saja.
“Masa jabatan Bupati sebentar lagi akan purna. Dan ini hanya akan menambah pekerjaan saja. Itu yang sangat kita sayangkan, sehingga sampai hari ini mangkrak, tidak ditempati dan akhirnya kumuh. Padahal kalau itu benar-benar dimanfaatkan, saya kira pengrajin batik di Pamekasan akan bagus, disana bisa di adakan pameran batik. Tapi faktanya setelah diresmikan, Bupati tidak ada tindak lanjut. Jadi disanyangkan karena anggaran yang besar tapi tidak berfungsi,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengakui, pengelolaan keberlanjutan program kampung batik yang dikelola Bumdes Klampar di Desa Klampar belum maksimal. Pemkab berinisiatif untuk mengambil alih pengelolaannya.
“Sementara ini Kampung Batik dikelola oleh Bumdes Klampar. Namun demikian karena belum maksimalnya pengelolaan tersebut maka Pemerintah Daerah akan mengkaji ulang pengelolaan kampung batik itu untuk selanjutnya akan dikelola kembali oleh Pemerintah Daerah,” ungkapnya, usai paripurna atas jawaban pandangan umum fraksi DPRD Pamekasan, Senin (19/06/23).
Sebelumnya, dikutip dari Memox.co.id, Pemkab Pamekasan berkomitmen meningkatkan perekonomian masyarakat Pamekasan. Khususnya, pengrajin batik di seluruh wilayah bumi Pamellingan.
Bupati menyampaikan, kerja sama Pemerintah Kabupaten dengan badan usaha milik desa (Bumdes) sudah dimulai tahun 2017. Dan, baru tahun 2022 tuntas dikerjakan. Namun disanyangkan, bangunan megah dan mewah itu higga sampai saat ini tidak difungsikan. (udi/rd)
No Comments