x

Soal Layanan Cuci Darah, Bupati Pamekasan Mau Beli Mesin Seharga Rp 800 Juta, Gubernur Dorong Kerjasama Muslimat NU

3 minutes reading
Sunday, 25 May 2025 09:11 208 detektif_jatim

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Penambahan layanan hemodialisis (Hd) atau cuci darah shift 4 RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan direspon Bupati Pamekasan dan Gubernur Jawa Timur.

Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman menyampaikan, segera menambah mesin Hd, karena saat ini hanya tersedia sembilan mesin di RSUD Smart Pamekasan.

“Saya berharap Pamekasan bisa menambah, sekarang masih punya sembilan, kita harus nambah sampai 11,” paparnya, sesuai hadiri acara Pendampingan PTKI dan Ma’had Aly di Ponpes Al-hamidy Banyuanyar. Jumat (23/5/2025) malam.

Mantan anggota DPR RI itu berharap penambahan mesin Hd tersebut bisa terealisasi tahun 2025 ini. Apalagi, harga mesin Hd tidak begitu mahal.

“Saya berharap 2025, tidak terlalu mahal satu mesin Hd kira-kira harganya Rp. 800 juta, jadi tidak terlalu mahal,” tambahnya.

Kendati demikian, Kholil mengatakan, tambahan alat Hd ini juga membutuhkan tenaga perawat. Sehingga, ia meminta ke RSUD Smart untuk mempersiapkan.

“Cuci darah tidak menghentikan gagal ginjalnya, hanya saja sebagai penolong sementara. Paling penting bagaimana sosialisasi pada masyarakat untuk pola hidup sehat,” tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta rincian berapa kebutuhan mesin Hd, dan rumah sakit yang kekurangan mesin Hd tersebut.

“Nanti kita tak minta kejelasan, kalau itu dibutuhkan tambahan alat Hd. Kalau dibutuhkan alat, ditempatkan dimana, sangat teknis kawan-kawan,” katanya, saat tinjau normalisasi Sungai Jombang di Pamekasan, Jumat (23/5/2025) kemarin

Khofifah menyebut, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memiliki klinik Hd yang banyak, sehingga nantinya bisa dikerjasamakan, dengan dasar kebutuhan mesin diketahui jumlahnya.

“Kebetulan Muslimat NU punya klinik Hd agak banyak. Saya relatif bisa menjelaskan, di hitung dulu berapa banyak yang dibutuhkan akan ditempatkan dimana,” tambahnya.

Khofifah menuturkan, saat ini pekerjaan rumah (PR) seluruh Indonesia adalah kurangnya tenaga yang bisa mengoperasikan mesin Hd tersebut.

“Karena PR se – Indonesia hari ini ada alat tetapi tenaga terampilnya kurang. Kita hitung ya tenaga terampilnya berapa banyak yang bisa mengoperasikan mesin Hd,” tutupnya.

Sebelumnya, penambahan layanan hemodialisis (Hd) atau cuci darah shift 4 RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mencuat setelah BPJS Kesehatan tidak diberitahu.

Padahal, layanan itu tidak sesuai standar yang ditentukan perhimpunan nefrologi Indonesia (Pernefri). Ketidaksesuaian ini terjadi pada alat atau mesin dan sumber daya manusia (SDM).

Direktur RSUD Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan Raden Budi Santoso mengaku Pasien yang membutuhkan layanan Hemodialisis (Hd) atau cuci darah di Kabupaten Pamekasan semakin bertambah. Minggu (25/5/2025).

Kendatipun demikian, penambahan pasien tersebut tidak bisa dilayani sehingga harus dirujuk keluar Pamekasan. Penyebabnya, kurangnya mesin Hd sejumlah rumah sakit di Pamekasan.

“Sedangkan pasien Hd ini semakin bertambah, di sejumlah rumah sakit luar Pamekasan kesulitan. Bahkan sulit menerima untuk melayani,” katanya, Rabu (21/5/2025) kemarin. (azm/ady).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x