SUMENEP, detektifjatim.com – Anggaran lanjut usia (lansia) terlantar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep diklaim minim, Kamis (15/08/2024). Akibatnya, ribuan orang “ngemis” berharap bantuan pemerintah pusat.
Kepala Dinsos P3A Sumenep Mustangin melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Fajarisman menjelasakan lansia terlantar atau tunggal di Sumenep ada sekitar 3000-5000-an orang. Itupun belum final.
“Kisaran itu (3000-5000 lebih, Red) yang diampu Dinsos dan P3A. (Bantuannya, Red) dari Kementrian. Sembako saja. Bukan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD,Red),” ujar Fajar
Mantan Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep itu menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Kementrian Sosial (Kemensos) mengatasi persoalan tersebut.
Pasalnya, dari ribuan lansia terlantar itu hanya sekitar 200-300 orang yang di cover APBD Sumenep. Sebab, kemampuan keuangan daerah hanya ratusan orang tersebut.
“Kami sudah menyampaikan (ke Pemkab, Red). Kemampuan APBD segitu. Daerah tidak mencukupi,” ujarnya.
Fajar mengaku, meski terkendala anggaran yang minim, Dinsos P3A, tetap proaktif, komunikasi dengan Pemrov Jatim dan Kementerian Sosial (Kemensos).
“Tapi kami proaktif, komunikasi dengan Provinsi, dan Kementrian. Minggu ini dari kementerian (Bantuan sembako,red) turun,” paparnya. (*/ady)