SUMENEP, detektifjatim.com – Bupati Achmad Fauzi disebut was-was melawan kiai dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Sebab, akar rumput dinilai lebih “berpihak” kepada politisi kaum sarungan.
Sumber detektifjatim.com menyebut Achmad Fauzi ogah melawan politisi berlatar belakang kiai. Sebab, peluang kalah sebagai petahana lebih besar.
“Yang penting bukan kiai lawannya. Berat kita melawannya. Kedua, tidak ada pihak luar yang membantu lawan,” ujar Fauzi kepada sumber detektifjatim.com sebelum pemilihan Pilbup 2020 lalu.
Sementara itu, KH Ali Fikri menunggu apakah KH Unais Ali Hisyam mendapat rekomendasi dari DPP PKB atau tidak.
“Berkenaan dengan KH Unais itu kan tergantung bagaimana para elit politik di Jakarta. Misalnya, (KH Unais) dihitung sebagai kader PKB tentunya di pusat (DPP PPP) akan komunikasi dengan dengan PKB,” ujarnya, Jum’at (31/05/24).
Kiai Fik-sapaan akrabnya- menambahkan kemudian siapa yang sebenarnya dari PKB dianggapnya paling layak untuk mendapatkan rekomendasi tentunya rekomendasi akan jatuh ke KH Unais.
“(Jika KH Unais) direkom tentunya itu saya sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupatinya dari itu (PKB)
KH Ali Fikri mengatakan, dalam tahapan pra rekomendasi ini dirinya sudah menjalin komunikasi politik. Termasuk, diantaranya adalah mendaftar di beberapa partai politik yang dia sendiri mendaftar sebagai calon Bupati bukan Wakil Bupati
“Juga berdasarkan hasil musyawarah keluarga PPP. Saya sebagai ketua partai tentunya akan menerima arahan dari dan ketetapan dari DPP PPP sebagai pihak-pihak yang menerbitkan rekom dari surat tugas mungkin juga ke Rekom,” paparnya
KH Fikri, kata dia, perlu meyakinkan pengurus DPP bahwa dirinya layak mendapatkan rekomendasi sebagai calon Bupati Sumenep dari PPP.
“Sementara dengan (partai) koalisi itu, dari pusat (DPP PPP), membebaskan kepada kami untuk berhitung kira-kira koalisi dengan partai apa,” tandasnya. (vhy/rd)
No Comments