x

Harmoni Tiga Iman: Kampung Toleran Pabian Jadi Teladan Keberagaman

2 minutes reading
Saturday, 28 Jun 2025 05:38 54 detektif_jatim

SUMENEP, detektifjatim.com Tiga mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2024 melakukan observasi di Kampung Toleran, Desa Pabian, Kecamatan/Kabupaten Sumenep, Kamis (13/06/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Observasi bertujuan menggali nilai-nilai integrasi nasional dan keberagaman budaya di tengah masyarakat. Integrasi nasional budaya sendiri adalah proses penyatuan nilai-nilai kebudayaan yang berbeda agar tercipta kehidupan yang harmonis, serasi, dan seimbang dalam rangka memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa Pabian menjadi contoh nyata keberagaman yang rukun. Di desa itu, berdiri tiga rumah ibadah yang berdampingan—masjid, gereja, dan klenteng—tanpa adanya gesekan, justru saling menghargai.

Seorang warga yang ditemui mahasiswa menyampaikan, masyarakat di Desa Pabian telah lama hidup dalam suasana saling menghormati antarumat beragama. Ia juga menambahkan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang digagas oleh Nahdlatul Ulama (NU) rutin mengadakan pertemuan bulanan untuk memperkuat tali silaturahmi lintas agama.

“Kita sebagai rakyat Indonesia harus saling menghormati antaragama. Khususnya, di Pabian. NU melalui FKUB selalu mengadakan pertemuan bulanan antarumat bergama. Ini yang memperkuat toleransi di Desa kami,”ungkapnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa peserta observasi Nufaisah Daffa Khalishah Rasty mengungkap kekagumannya terhadap suasana rukun di Pabian. Rasti mengaku sempat berprasangka tempat ibadah yang berbeda bisa memicu konflik, namun ternyata kenyataannya justru sebaliknya.

“Dari penjelasan warga tadi, saya jadi tahu bahwa di Sumenep, khususnya Pabian sangat kuat rasa persaudaraan antaragama. Dulu saya mengira tiga tempat ibadah itu saling bermusuhan, tapi ternyata justru saling mendukung dan menghormati,” kata Rasti.

Kampung toleran Pabian menjadi simbol nyata bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk bersatu. Toleransi bukan sekadar konsep, tapi sudah menjadi budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat. (ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x