Categories
ENTERTAIMENT Pamekasan

Gegara Motor Benly 1978, Kades Bungbaruh A. Fauzi Disebut Tanpa Tandingan

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Kepala Desa (Kades) Bungbaruh, Kadur Pamekasan A. Fauzi memakai sepeda motor Benly Klasik Tahun 1978 saat ke pengukuhan Perpanjangan masa jabatan, di Pendopo Mandhapa Agung Ronggosukowati, Rabu (26/6/2024) pagi.

Gegara kesederhanaannya itu, sejumlah tokoh menyebut, mantan Jurnalis di Pamekasan disebut-sebut tanpa tandingan pada pemilihan kepala desa (Pilkades) periode mendatang.

Kades Bungbaruh A. Fauzi menceritakan bahwasanya, ia berangkat dari kediamannya menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Benly sebagai bentuk penghormatan kepada pemberian orang tuanya.

“Ini sebagai penghormatan bagi orang tua saya, juga bahwa saya memulai karir saya dari motor tahun 1978 ini,” katanya usai menerima SK Perpanjangan masa jabatan.

A. Fauzi menyatakan, motor itu sudah ia pakai sejak masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA), hingga saat ini motor tersebut masih ia rawat karena bersejarah.

“Motor ini adalah motor bersejarah karena sejak saya SMP-SMA saya pakai motor ini. Alhamdulillah bisa mengabdikan saya seperti ini, walaupun tingkatan Desa motor ini masih saya rawat,” tambahnya.

Sambung A. Fauzi berharap, tambahan jabatan itu menjadi tambahan motivasi agar semakin giat mengabdikan diri kepada masyarakat dari segi pelayanan dan semacamnya.

“Kami sangat bersyukur, tambahan jabatan ini menjadi tambahan motivasi kepala Desa se-Indonesia agar terus meningkatkan pengabdian layanan kepada masyarakat,” tutupnya. (azm/ady)

Categories
ESSAI REGIONAL

IAIN Madura Kukuhkan 5 Guru Besar, Rektor: Gerbang Menuju UIN Semakin Terang 

Pamekasan, Detektifjatim.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura kembali menggelar sidang terbuka pengukuhan 5 (lima) guru besar, di auditorium utama kampus IAIN Madura. Sabtu (27-01-24).

Pengukuhan yang dilakukan langsung oleh Kementerian agama Republika Indonesia (Kemenag RI) melalui Sekretarisnya Prof. Dr. H. Nizar Ali. Berjalan dengan lancar.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Madura Syaiful Hadi menyampaikan dengan bertambahnya Guru Besar di lingkungan kampus. Saat ini, sudah memiliki 12 profesor, sehingga gerbang perubahan menuju UIN kini semakin terang.

“Dari 5 profesor yang baru saja dikukuhkan. Saat ini sudah IAIN Madura memiliki 12 profesor, dan kami masih punya 2 lagi namun masih belum diberikan SK nya, dari 2 calon Prof itu saat ini kita optimis kedapan akan lahir profesor-profesor yang lain,” ungkap Rektor Syaiful Hadi.

Dengan sambutan hangatnya, dan kebijakan-kebijakan Kementrian Agama mengambil alih penilaian ilmu rukun keagamaan. Rektor berpendapat, kalau Kemenag yang dapat dilihat dengan adanya perubahan yang selama ini IAIN hampir stagnan sehingga dapat diberi kemudahan untuk bisa meraih guru besar.

“Semoga setiap tahun dapat menggelar pengukuhan guru besar pada tahun-tahun berikutnya,” tambahnya.

Lahirnya guru besar di IAIN Madura, lanjut Rektor, pasti akan berdampak pada perubahan peningkatan mutu kelembagaan yang diinginkan oleh setiap orang. Atau oleh setiap personel, dan bahkan Institusi ini. Hal untuk meningkatkan layanan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat khususnya Madura, baik yang ada di Madura itu sendiri maupun yang ada di luar, bahkan di berbagai Belahan Negara.

“Mereka yang ada di Madura asli atau luar Madura, juga menunggu kehadiran layanan pendidikan yang bermartabat bermutu dengan ditandai lahirnya guru besar yang ada pada saat ini,” lanjutnya.

Kata Rektor, Kehadiran lima guru besar di IAIN Madura selalu berusaha untuk menyesuaikan dan mengikuti arus perubahan kebijakan-kebijakan strategis layanan yang lebih baik tentang pendidikan di Indonesia.

Bahwa, kehadiran para guru besar sebagai seorang pakar, kaitannya adalah instrumen sosial and genering membangun martabat dan tatanan kehidupan bangsa yang didengungkan oleh menteri yaitu dinamika kehidupan sosial masyarakat yang moderat.

“Karena ini dalam kehidupan akan selalu beririsan dengan aspek sosial, ekonomi, politik ataupun aspek hal lain yang ada dalam kehidupan masyarakat, untuk menyentuh agar bagaimana para ilmuwan kita memiliki kontribusi, kegiatan, pengabdian yang dapat dilakukan secara bersamaan. Dengan lahirnya profesor semoga dapat menjadi bagian dari kebutuhan yang ada dalam masyarakat, terlebih dalam dunia pendidikan,” harap Rektor.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof. Nizar Ali menyebut bahwa jika dengan terus-menerus kapitalisasi berproses dan bergerak maju. Maka IAIN Madura akan menuju Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berdaya saing di tingkat Nasional hingga Internasional.

“Dengan bertambahnya guru besar di lingkungan IAIN Madura bisa memberikan manfaat besar untuk reputasi lembaga,” tandasnya.

Dari ke Lima guru besar yang dikukuhkan yakni dari Bidang Ilmu Hukum; Prof. Dr. Hj. Umi Supraptiningsih, S.H.,M.Hum. dan Prof. Dr. H. Erie Hariyanto, S.H.,M.H.

Lalu, Prof. Dr. Hj. Siti Musawwamah, M.Hum. di bidang Ilmu Hukum Perdata Islam.

Prof. Dr. H. Mohammad Hasan, M.Ag. di bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam.

dan Prof. Dr. Zainal Abidin, M.E.I. di bidang Ilmu Ekonomi Islam.