x

Bupati Kediri Larang PKL Berjualan di Pasar Wates

2 minutes reading
Thursday, 9 Mar 2023 10:32 0 135 detektif_jatim

KEDIRI, DETEKTIF Jatim – Bupati Kediri melarang pedagang kaki lima (PKL) berjualan didepan pasar Wates. Pasalnya, berdampak pada pedagang yang ada didalam pasar.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berpesan, dengan desain yang ada dan konsep yang diusung diharapkan nantinya kawasan luar pasar harus steril dari pedagang kaki lima (PKL).

“Ini harus dijaga betul, jangan sampai ada pedagang berdagang di depan pasar Wates, begitu nanti ada satu, dua PKL nanti akan menumpuk,” pesan Mas Dhito usai mendengar pemaparan Dinas Perdagangan, Selasa (7/3/2023).

Larangan pedagang di luar area pasar itu sekaligus juga menindaklanjuti usulan pedagang pasar. Pasalnya, adanya pedagang yang berjualan di luar area pasar berdampak pada penjualan pedagang yang ada di dalam.

Berkaca pada revitalisasi Pasar Wates tahap I, Mas Dhito tak menginginkan hal yang sama terjadi pada tahap II ini. Dalam hal ini, fungsi pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diharapkan lebih diperkuat.

“Selain fungsi pengawasan, komitmen dengan mitra (tak kalah penting) dalam artian kita tidak minta apa-apa, kita hanya minta kualitas yang terbaik,” tutur bupati muda ini.

Proyek revitalisasi Pasar Wates direncanakan akan dilanjutkan pada Mei 2023 mendatang. Pada tahap II ini, pembangunan pasar tradisional Wates akan mengusung konsep wisata.

Sebagai pasar tradisional yang mengusung konsep wisata, selain bangunan fisik, penataan Pasar Wates juga akan mempertimbangkan unsur estetika.

Pada bagian depan Pasar Wates, sebagaimana desain yang dipaparkan Dinas Perdagangan akan dibangun pedestrian dengan tambahan ornamen seperti lampu hias.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyebutkan revitalisasi Pasar Wates tahap II dianggarkan sebesar Rp9,3 miliar.

Untuk dapat menampung pedagang yang jumlahnya mencapai 400 pedagang, bangunan los pasar yang sebelumnya pada tahap I dibangun dua los, nantinya akan ditambah satu los.

Dengan penambahan satu los pedagang tersebut, pelebaran pasar seperti untuk lokasi parkir diarahkan ke belakang memanfaatkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) saat ini.

“Pasar tradisional Wates ini mengusung konsep wisata karena juga mendukung wisata Gunung Kelud,” terangnya.

Selain fisik bangunan yang ditambah dengan ornamen pendukung yang berciri khas Kabupaten Kediri, nantinya pasar tersebut juga dilengkapi fasilitas seperti rest area. Kemudian, pusat kuliner maupun oleh-oleh.

Berdasarkan timeline pelaksanaan pekerjaan revitalisasi Pasar Wates tahap II ditargetkan pada pekan ke-3 Maret ini sudah bisa dimulai proses tender pekerjaan konstruksi dan pengawasan.

Kemudian, pelaksanaan kontrak direncanakan dimulai pada Mei pekan ke tiga sampai dengan November pekan kedua.

“Harapan kami mendapatkan penyedia yang profesional dan kompetensi di bidangnya dan juga konsultan pengawas yang betul-betul mumpuni,” tandasnya.(*/Memo X)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x