x

Nelayan Korban Survei Migas Pantura Lapor Mas Wapres, Gibran Minta Rincian Kerusakan Jaring

2 minutes reading
Wednesday, 4 Jun 2025 05:41 301 detektif_jatim

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka akhirnya tanggapi surat terbuka dari nelayan Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.

Surat aduan yang dikirimkan pada 28 Mei 2025 tersebut menyoroti kerusakan alat tangkap jenis momoi dan centang akibat aktivitas survei migas di perairan utara Pamekasan.

Tokoh masyarakat nelayan Hariyadi menjelaskan. Setelah surat terbuka itu dikirimkan, pihak Wapres merespons, meminta melengkapi bukti-bukti serta data-data kerugian yang dialami para nelayan terdampak melalui Email.

“Saya sudah kirim semua bukti dan data yang diminta melalui Email. Termasuk rincian kerusakan alat tangkap milik nelayan,” ungkap Hariyadi tokoh masyarakat nelayan yang aktif mengawal kasus ini, Rabu (4/6/2025).

Diberitakan sebelumnya, survei pencarian cadangan minyak dan gas bumi (Migas) oleh dua perusahaan migas, salah satunya berasal dari Malaysia, di perairan Pantura (Ketapang–Pasean), Kabupaten Pamekasan, Madura, berdampak buruk bagi nelayan lokal.

Kegiatan survei yang berlangsung sekitar tiga bulan setengah sejak Oktober 2024 itu mengakibatkan kerusakan total 354 set alat tangkap. Kerusakan alat tangkap itu berupa jaring momoi dan cantrang 12 nelayan asal Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.

Salah satu nelayan asal Desa Tamberu, Batumarmar Pamekasan Muslihon menyampaikan, biaya yang dibutuhkan dalam satu pembuatan jaring ikan momoi dan cantrang bisa mencapai Rp7 juta.

“Dalam satu alat tangkap atau jaring ikan yang rusak, ongkosnya bisa habis Rp7 juta ke atas. Kalau dikalikan 354 set, kerugian kami bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ujar Lihon, Senin (19/05/2025) (luq/ady).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x