PAMEKASAN, detektifjatim.com – Petani tembakau sudah mulai menikmati hasil dari keringat, seminggu ini. Sebab, di Sumenep harga tembakau sawah tembus Rp76 per kilogram.
Zaini petani asal Desa Payudan Karangsokon, Guluk-Guluk, Sumenep mengaku tembakau sawah milikinya telah laku Rp76 per kilogram. Harga itu masih dauh bawah
“Alhamdulillah daun bawah punya saya laku Rp76 per kilogram. Itu belum daun atas. Semoga terus naik,” katanya.
Sementara di Pamekasan, baru menetapkan Break Even Point (BEP) atau Biaya Pokok Produksi (BPP) tembakau sawah dihargai Rp46.725/kg. Sedangkan, tembakau tegal Rp 52.639/kg. Kemudian tembakau gunung sebesar Rp63.233/kg.
Patokan harga tembakau yang dikeluarkan Tahun 2024 itu naik 10 persen dibandingkan Tahun 2023 kemarin. Pada tahun 2023 tembakau sawah dihargai Rp41.193/kg, tembakau tegal Rp47.653/kg. Kemudian tembakau gunung sebesar Rp56.597/kg.
Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin menuturkan, BEP tahun ini mengalami peningkatan diatas 10 persen dibandingkan Tahun 2023. Menurutnya, Pemkab memproteksi pengeluaran petani untuk tanam tembakau sampai panen tidak mengalami kerugian.
“BEP ini angka dasar di lapangan prakteknya diatas harga itu. Saya yakin para pabrikan berburu tembakau dengan mendapatkan kualitas yang bagus,” katanya di Pringgitan Dalam, Pendopo Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Jumat (2/8/2024).
Masrukin menyampaikan, dari harga yang sudah ditetapkan, pengusaha pabrikan di Kabupaten sudah menyetujui dengan kenaikan harga tembakau 2024 tersebut.
“Secara umum pabrikan sudah sepakat dinaikkan. Ini dilakukan karena kami harus berpihak kepada petani, dimana petani ini paling berjasa,” tambahnya.
Mantan Sekda Pamekasan itu menghimbau agar pabrikan membeli tembakau sesuai dengan kualitas. Termasuk, pabrikan menghindari campuran tembakau Jawa – Madura yang mengakibatkan kualitas menurun.
“Supaya pabrikan ini belinya tinggi maka kualitas tembakau para petani juga bagus,” tutupnya.
Sementara itu, kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Nolo Garjito Berharap agar pabrikan membeli tembakau para petani diharga tinggi.
“Mudah mudahan gudang besar seperti gudang Garam, Jarum, Wismilak dan lainnya bisa berebut harga tinggi untuk mendapatkan tembakau Madura,” tuturnya
Nolo menyebut dalam penentuan BEP itu sudah diperkirakan keuntungan penjual dan pembeli, artinya dengan harga yang sudah ditetapkan maka pabrikan dan petani tidak akan mengalami kerugian.
“Penentuan BEP ini sudah melalui perhitungan yang jelas tentu tidak ada kerugian dari kedua belah pihak, intinya sama-sama menguntungkan,” tukasnya. (*/azm/ady).
No Comments