SUMENEP, detektifjatim.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyebut masih ada pejabat di Sumenep alergi wartawan. Padahal, pemberitaan yang disampaikan media tidak menjadi indikator mutasi jabatan pejabat tinggi.
Hal itu, disampaikan politisi PDI Perjuangan itu saat menghadiri rapat kerja (raker) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Hotel Asmi Sumenep, Senin (09/09/2024)
Menurut Fauzi, masih ada kepala Dinas di jajarannya yang tidak terbuka kepada wartawan. Padahal, wartawan membutuhkan informasi yang diinginkan untuk ditulis.
“Harus diakui ada beberapa Kepala Dinas (Kadis) yang tidak terbuka. Setelah ditanya tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan wartawan. Mungkin dengan yang lain,” ujarnya
Fauzi mengaku, pejabat dilingkungan Pemkab Sumenep memiliki persepsi wartawan akan menulis berita yang tidak bagus. Dan, persepsi itu diadopsi oleh pejabat-pejabat dibawahnya.
“Apapun yang ditulis wartawan tidak menjadi indikator dimutasi. Saya berkali-kali menyampaikan itu. Autokritik dibutuhkan kita. Tulisan kita butuh,” paparnya.
Cak Fauzi sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dirinya juga selalu membaca pemberitaan dari insan media yang ada, baik itu kritik atau bukan. Sebab, kata dia, kritik itu merupakan suatu hal penting bagi pemerintah agar bisa mengetahui perspektif berbeda dari kebijakannya.
“Auto kritik itu penting dan dibutuhkan oleh kita, jadi memang harus ada kritik, masukan hingga opini yang masuk kepada pemerintah, dan itu melalui media,” ungkapnya.
Dia berharap, seluruh media yang ada di kabupaten ini, selain sebagai penyampai informasi, juga harus mampu mendidik dan mencerdaskan masyarakat.
“Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada seluruh Pimpinan OPD agar tidak mempersulit kerja wartawan yang membutuhkan informasi seputar kebijakan serta program Pemkab sumenep”, tambahnya. (*/ady)
No Comments