Sumenep, detektifjatim.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean (GMS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Sumenep, Rabu (18/06/2025).
Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap survei seismik migas yang dilakukan oleh PT Gelombang Sistem Indonesia (GSI) bekerja sama dengan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Kepulauan Kangean.
Massa aksi berangkat pukul 09.30 WIB dari Taman Tajamara, Desa Kolor, menuju kantor pemerintah Kabupaten Sumenep. Setibanya di lokasi, para orator secara bergantian menyampaikan tuntutan mereka.
Para demonstran menyuarakan kekhawatiran masyarakat Kangean atas dampak negatif kegiatan survei migas terhadap ekosistem laut, kehidupan nelayan, serta stabilitas sosial di kepulauan tersebut. Mereka menilai aktivitas ini tidak memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan sosial, ekonomi, maupun infrastruktur di kawasan Kangean.
“Kami, perwakilan masyarakat Kangean, menolak kegiatan migas tersebut. Kami meminta pemerintah membatalkan proyek ini dan mengusir penjajah dari pulau kami,” tegas Ahmad Faiq Hasan, Koordinator Lapangan aksi.
Adapun tuntutan mahasiswa meliputi:
Pembatalan kegiatan survei seismik migas oleh PT GSI dan PT KEI di Pulau Kangean.
Pengusiran PT KEI yang dianggap merampas ruang hidup masyarakat tanpa kontribusi pembangunan.
Mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep mencabut persetujuan eksplorasi migas di pulau tersebut.
Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menyatakan bahwa kegiatan survei tersebut merupakan bagian dari program nasional untuk menjaga ketahanan energi.
“Kami memfasilitasi dan mendukung program nasional,” ujarnya.
Aksi sempat memanas akibat ketidakpuasan massa terhadap tanggapan dari pihak pemerintah. Situasi pun berujung pada aksi dorong-mendorong antara mahasiswa dan aparat keamanan, namun berhasil diredam oleh pihak kepolisian. (c1/ady)
No Comments