TULUNGAGUNG, DETEKTIF Jatim – Kasus Leptospirosis atau kencing di Kabupaten Tulungagung kendati tidak banyak, namun perlu disikapi dengan kewaspadaan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung sempat memeriksa di sekitar rumah penderita menunjukkan masih ada kasus positif.
Kabid Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka mengungkapkan Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus. Dinkes sudah melakukan tangkap tikus di 7 wilayah dengan radius 100 meter dari rumah penderita.
Selanjutnya belum puas, pihaknya meneruskan dengan mengambil sampel beberapa lokasi dan menunjukkan hasil positif. Padahal menurut Didik Eka telah memperluas tangkapan tikus menjadi radius 200 meter dari rumah penderita.
“Ternyata dari 200 m radius tikus ada 2 Kecamatan yang tikus nya masih positif Lestopirosia. Yaitu di kecamatan Bandung dan Kecamatan Sendang,” beber Didik Eka saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).
Baca Juga : Protes Rekrutmen Anggota BPD, Warga Demo Kantor Kecamatan Torjun
Menurut Didik, penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira ini biasanya hidup di urine tikus. Beberapa waktu lalu, pihaknya mempunyai 7 kasus dan ada keterlambatan 3 kasus diantaranya meninggal dunia.
Kendati demikian, ada kasus lainnya berhasil ditangani melalui treatmen khusus. Sehingga penderita bisa sembuh total dengan penangan khusus dari Dinkes Tulungagung.
“Alhamdulullah 4 kasus sembuh tetapi dalam hal ini tetap waspada. Temuan ini warning menjadi bagi kita semua bahwa mobilisasi tikus ini sampai dengan 200 m,” paparnya.
Didik mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan personal kebersihan diri. Yaitu selalu menggunakan alat pelindung diri pada saat masyarakat berkecimpung di tanah becek di air.
Kemudian personal dalam hal higenisitas makanan. Termasuk, menutup makanan dan minumanz khususnya pada malam hari. Apabila tidak habis dimakan dan dihangatkan keesokan hari bisa terjamin.
“Serta sanitasi kebersihan sandang dapur kandang, maksimal tidak dicemari oleh tikus yang kemungkinan bisa membawa bakteri leptospira sebagai penyebab penyakit leptospirosis,” bebernya.
Pihaknya juga memfollow up serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya di pemerintah Desa. Salah satunya menggerakkan masyarakat untuk gepyokan tikus. (jaz/and/Memo X)
No Comments