KOTA PROBOLINGGO, DETEKTIF Jatim – Tadarus Al Qur’an tak lazim dilakukan warga Kota Probolinggo. Selain Al Qur’an raksasa, untuk membuka lembaran demi lembaran membutuhkan dua orang.
Selain unik, Alquran yang dibaca ukurannya tidak biasa, yakni berukuran 240×120 centimeter. Al Qur’an itu dibacakan oleh setiap perwakilan lembaga terkait. Setiap orang membaca dua halaman Alquran yang diletakkan diatas meja dengan posisi berdiri.
Alquran raksasa yang diberikan oleh Yayasan Alquran Wonosobo pada akhir tahun 2022, sampulnya warna hijau. Ditulis tangan langsung. Keunikan Al Qur’an raksasa itu menjadi spirit warga Kota Probolinggo membaca kitab suci, bukan hanya sekedar dijadikan pajangan.
Surat pertama sekaligus juz pertama dibaca oleh Ketua LPTQ KH Abdul Aziz, yang kemudian dilanjutkan masing-masing perwakilan. Mereka akan membaca satu juz setengah selama satu jam setengah. Metode membacanya menggunakan tartil.
Ketua Baznas Kota Probolinggo Hakimmudin mengatakan, pihaknya yang akan memfasilitasi para tahfidz Quran. Mereka juga akan membaca perhari sebanyak satu setengah juz. “Jadi, dalam sebulan akan khatam,” ujar Hakimmudin, Jum’at (24/03/23).
Pembacaan Alquran raksasa ini, lanjut Hakimmudin, menjadi spirit untuk membaca Alquran di bulan suci Ramadan. Selain itu, Kota Probolinggo diharapkan menjadi kota Qurani, yang masyarakatnya terbiasa membaca Alquran.
“Jadi pesannya, Alquran raksasa saja dibaca, masak yang biasa tidak?,” tandasnya.
Ia berharap, dengan adanya khataman Alquran bisa menjadikan insan yang cinta terhadap Alquran. Sehingga mampu menunjukkan kota dengan tahfidz yang fasih membaca Alquran.
Selama Ramadhan, ada beberapa orang yang membaca Alquran tersebut secara bergantian. Untuk membuka lembaran Alquran harus melibatkan dua hingga tiga jamaah. Dalam satu malam, mereka membaca satu juz Alquran.
“Karena besar, harus ada dua orang untuk membuka satu lembar halaman. Kalau satu orang pasti kerepotan. Alquran ada 30 juz, jika satu malam satu juz nanti pas akhir Ramadhan sudah khatam,”ucap Hakimmudin.
Meski demikian, Hakimmudin mengatakan, dua orang yang ada di sebelah kanan dan kiri yang akan membantu untuk membuka lembaran Alquran agar tidak rusak dan terlipat.
“Mengingat ukurannya yang besar, maka untuk membacanya juga harus hati-hati, jadi jika ada Jemaah yang tetap ingin membaca secara langsung kami jelaskan secara baik-baik,”pungkasnya. (*/Rd)
No Comments