Oleh: ABD. AZIZ
Advokat, Legal Consultant, Lecture, Mediator Non Hakim, dan CEO Firma Hukum PROGRESIF LAW. Kini, Juru Bicara Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans)
Langit Kabupaten Malang tampak cerah. Siang itu, penulis bergegas menyusuri Jalan Provinsi. Berkesempatan mendampingi Calon Gubernur Jawa Timur, Ibu Tri Rismaharini, yang menghadiri undangan para Kiai kampung di kawasan Pagelaran, Malang, Jawa Timur, Kamis (03/10/2024) siang.
Setelah turun panggung, Ibu Risma, biasa penulis sapa, di sela-sela makan siang, spontan berujar pelan. “Mustinya, Mas Aziz yang melayani doorstop interview para wartawan tadi,” ungkapnya. Penulis hanya mengangguk dan melempar senyum padanya.
Pasca itu, Wali Kota Surabaya (2010-2020) ini bercerita bagaimana ia memimpin saat menjadi Kepala Bappeda Surabaya, Wali Kota Surabaya hingga Menteri Sosial, yang membutuhkan ‘tangan dingin’ dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Tangan dingin seorang Risma, tak lain adalah memastikan diri agar tetap jelas dan bersih (clear and clean), tegas, dan tidak korupsi! Saat menjabat Wali Kota, misalnya, ia menerapkan sistem e-procurement, lelang pengadaan barang elektronik agar prosesnya transparan sehingga tak ada potensi korupsi.
Inilah pembeda khusus perempuan yang memiliki sensitivitas pada ikhtiar mensejahterakan masyarakat ini. Tak saja itu, 2 kali menjabat Wali Kota, Ibu Risma menorehkan prestasi yang membanggakan warga Kota Pahlawan. Pasalnya, ia tercatat sebagai kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang berulang kali masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.
Satu hal yang mengejutkan saya. Penerima doktor kehormatan (Honoris Causa) bidang Manajemen Pengelolaan Kota dari ITS Surabaya (2015) ini, memiliki kemampuan matematika yang terimplementasi dalam pengelolaan anggaran yang menutup celah adanya potensi korupsi, yang potensial merugikan masyarakat.
Itulah yang membuat orang-orang yang bekerja dengannya tak bisa main-main dalam praktik politik anggaran. Suka tidak suka, harus mengikuti ritme sang pemimpin. Karenanya, melekat-lah paradigma anti korupsi pada calon pemimpin Jawa Timur yang memiliki tagline “Resik-Resik Jatim” ini.
Sehat selalu, Bu Risma. Orang seperti Ibu, kian langka di Republik ini. Sebagai Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, penulis akan selalu membersamai. Menerjemahkan pokok-pokok pikiran, bergerak dengan seni menggerakkan orang (art moves people) agar menjadi pemilih rasional, yang bersandar pada rekam jejak (track record) kepemimpinan.
Semoga lancar agenda-agenda temu masyarakat di seluruh pelosok Jatim. Percaya dan yakinlah, hasil takkan mengkhianati proses yang terencana, terukur, dan terprediksi. Masyarakat Jatim rindu kepemimpinan Bu Risma yang tulus dan apa adanya. (*)
No Comments