x

Bianglala Kehidupan | Cerpen : Sitti Aisyah

13 minutes reading
Friday, 9 Jun 2023 01:17 0 171 detektif_jatim

Detektifjatim.com – “Ukhty icha, ayo bangun ”

“Aku masih ngantuk zzz,, ”

” Sudah subuh, adzan udah lima menit yang lalu ”

Kita langsung berlari menuju musholla untuk menyempurnakan rakaat tertinggal. Hidup di naungan pesantren semenjak jenjang Madrasah Tsanawiyah begitulah kira-kira. Pesantren “Air Baru ” Disini ku memulai kisah dengan kesepuluh sahabatku ” Halilintar ” Yaa begitulah ku menamainya. Al-Arabiyah termasuk salah satu Markaz dipesantren ini, kisah asmaraloka dan terbelenggunya dalam rasa nestapa telah menjadi nuansa kehidupan kita tiap harinya.

” Thoyyib, assalamu’alaikum wr, wr. “Ucap ustad

” Waalaikumsalam wr, wr. ” Serentak kita menjawabnya

” Fi usbu’eil madhi qod qultu lakunna anit tarkib, gimana udah ada perkembangan? ”

” Naam, ustad ”

” Wa khaifa lahjatukunnalahjatukunna, apa sudah membaik. Uriidu sami’a kalamki ” , dengan menunjuk salah satu dari kita.

” Alhamdulillah, nakunu billahjatil husni ya ustad ”

” MasyaAllah, Barakaatuhu fiiki. Mungkin ini maddatul akhir dari semester ini. Seperti biasa tiap tahunnya kita akan mengadakan Travelling Lughah istilahnya begitu. Dan insyaAllah kita akan mengelilingi kota mesir. Karena kenapa ? Supaya kita lebih bisa menggunakan bahasa yang lebih baik lagi ”

” Subhanallah, kita akan kesana ”

” Alhamdulillah ridhoilah hambamu ya Allah ”

Semua terlihat senang dengan program tahunan yang dipaparkan ustad. Satu bulan kemudian liburan pesantren tiba dan kita juga mempersiapkan diri untuk program yang akan diselenggarakan tahun ini

# # #

” Umi, icha berangkat ya ”

” Iya tunggu, ka’ ”

” Abi mana umi,,,, ”

” Abi ada diresto, ka’ ”

Ku ciumi tangan lembut itu dan langsung menuju tempat keberadaan abi. Ku lakukan hal yang sama pada tangan abi dan berpamitan.

” سنحا ن اللذي سخر لنا هذا و ما كنا له مقرنين و انا الى ر بنا القنقلبون,, ”

Bismillahirrahmanirrahim, ridhoilah setiap langkah kami, tetapkanlah kami dalam lindunganMu ya rabb. Batinku. Setibanya di bandara pengawas telah menchek up semua barang. Benda kecil yang selalu mendayu pelan diangkasa kini tepat berada didepanku menampakkan kerangka tubuhnya. Peristiwa perdanaku menaikinya hingga tak terasa bahwa tubuh ini telang melayang selayaknya burung terbang, al hasil tak ada hentinya mulut ini berkomat kamit tuk menyebut asma-Nya.

# # #

Nenk icha ke Mesir, untuk apa?. Batinnya, setelah mendengar, perbincangan umi dan abi.

” Sanza,,, ”

” Astaghfirullah mel, apaan sih bikin kaget aja ”

” Liat waktu donk, jam kerja bukan jam ngelamun. Mikirin apaan sih,,,, ”

” Mmm, btw. Nenk icha ngapain ke Mesir ”

” Ooo, jadi mikirin icha, istighfar zaa dia bukan siapa-siapa kamu dosa’ ”

” Tunggu, akhir-akhir ini kamu makin lengket deh sama icha, kamu demen sama dia,,, ” Cerocosan amel.

” Ngomong apa sih mel, ngaur kamu ”

” Ngaur,,, firasat gua gc pernah salah zaa,,,, ”

” Stop, stop, rame bener ni qnqk, lagi cek cokin apaan ” Sanggah nayla.

Mereka adalah pelayan resto. Biasalah saling cek cok apalagi sanza sama amel. Iya,, sanza memang menaruh hati pada icha namun, icha tidak menyadarinya karena dia hanya menganggap sanza saudara sama seperti rasa saudara pada amel dan nayla. Begitu pula amel, amel menyukai sanza makanya dia sering kali sensi ketika sanza dekat dengan icha. Tapi, dia tidak pernah berniat jahat pada icha.

# # #

Delapan jam ketempuh perjalanan tanpa kasat mata yang berjarak jauh dari tanah. Turun dari pesawat berganti kendaraan dan menikmati alam mesir yang berbeda jauh dari tanah airku Indonesia. Cuaca tropis di kediamanku kini berubah panas yang menyengat. Gurun sahara berada di negeri ini. Ustad membooking dua kamar hotel satu untuk beliau dan satu untuk kita kenapa beliau hanya mebooking satu kamar buat sebelas orang? Supaya lebih terjangkau ketika ada kebutuhan dadakan dan yaaaa itung-itung pengiritan yaaa. Hotel ini tak jauh dari sungai Nil, kita bisa menikmati suasananya dari kaca jendela hotel.

Pagi cerah dengan suasana berbeda tak terasumsi akan menjadi nyata. Bangkit dari alam mimpi yang biasa tersambut oleh kicauan burung Indonesia kini terganti dengan lantunan langkah-langkah kaki. Ku berada di trotoar hotel meratapi manusia yang berlalu lalang pergi untuk profesinya masing-masing.

” Ukhty icha ”

” Iya ukhty,,, ” Seketika ku tertegun mencari dimana sumber suara berasal.

” Ayo kita keluar yang udah nungguin ”

” Iya, ukhty nayas ”

Bismillahirrahmanirrahim, batinku.

” Assalamu’alaikum wr, wb,,, ” Ucap ustad

” Waalaikumsalam wr, wb,,,, ” Serentak kita menjawab

” Shobahul khoir,, ”

” Shobahus sururun Was sa’ adah ”

” Kita akan mendatangi suatu tempat yang mana tempat-tempat itu telah telah masyhur di kedengaran kita,,,

Beliau berhenti sejenak

Tempat itu ialah di piramida dan salah satunya lagi di sungai Nil. Kalian bisa berinteraksi dengan orang sana kelolah bahasa kalian sebaik mungkin. Rekam di fikiran mufradat-mufradat baru yang telah dapat nanti, tanyakan entah sejarahnya atau sebagainya, Fahim,,, ”

” Naam yaa ustad ”

Prakata-prakata telah tersimak. Dan sesampainya disana kita langsung terjun mencari siapa gerangan yang akan menjadi lawan bicara nanti.

Pernak pernikahan jawaban kita acukan pada beliau. Beliau hanya menanggapinya dengan senyuman dan sedikit prakata lagi. Untuk yang selanjutnya terdapat di sungai Nil. Dan itu tidak jauh dari kediaman kita tinggal.

” Assalamu’alaikum, ya ukhty,, ”

Suara yang membangunkanku dari lamunan setelah ku meratapi indahnya sungai Nil yang berada di depan mata.

” Waalaikumsalam, ya akhi,,, ”

” (Apa yang anda lakukan sendirian disini,,) ”

Dia berkata dengan lahkahnya yang sangat fusha, mungkin dia memang asli mesir nampangnya. Batinku.

” ( Saya tidak sendirian, saya disini bersama teman-teman saya) ” , jawabku dengan bahasa Arab ku pula.

” ( Dimana mereka) ”

” ( Mereka telah menjalankan tugasnya masing-masing dengan lawan bicaranya. Sama seperti posisi saya sekarang) ”

” (Mengapa Anda tidak melakukannya juga) ”

” ( Maulah anda menjadi lawan bicara saya, dengan pertanyaan yang akan saya suguhkan) ”

” ( InsyaAllah saya bisa ) ”

” ( Sejarah apa yang anda ketahui tentang sungai ini,,) ”

” ( Tak begitu banyak saya mengetahuinya saya hanya tahu bahwa sungai ini sungai terpanjang didunia. Panjangnya mencapai 6.650 km dan lebarnya 500-700 m. Disungai ini nabi Musa dihanyutkan dengan menggunakan peti oleh ibunya karena takut akan kekejaman fir’aun, kawasan yang dialiri oleh sungai Nil ini menjadi kawasan yang subur sehingga masyarakatnya memanfaatkan untuk bercocok tanam, mungkin hanya ini,, )”

” MasyaAllah, BarakaAllahu fiika syukron ala ihtimamika ya akhi ”

” Syukron ala wajib ya, ukhty. WA min ayna anti,,? ”

” Ana andunisia ya akhi,,, ”

” Saya juga dari sana ”

Ku termenung dengan bahanyanya karena ku fikir dia asli mesir dengan bahasanya yang sangat fusha tadi.

” Apa anda salah satu mahasiswa dari Al- azhar? ”

” Iya, anda sendiri ”

” Saya masih pelajar siswa akhir jenjang Aliyah ”

” Hmmm,,,,

Dia hanya tersenyum mendengarku yang tanpa ku tahu apa maksud dari senyumannya, lantas ku langsung tundukkan pandangan.

” Oh,,, saya kira sudah jenjang kuliah’ ” Lanjutnya

Tiba-tiba kita bungkam seribu kata, aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada mulut ini seakan sulit tuk ku ajak berkomunikasi kembali. Ku akui pria di depanku ini sangat tampan parasnyapun berbau kebaratan hampir ke oppa oppa Korea tapi namoang Arab juga,, hehehe.

” Izinkan saya mentaarufi anda ” Ucapnya setelah lama memandangiku.

” Hada amrun ajib,,, apa yang anda bicarakan ”

” Saya mengatakan yang sebenarnya ”

” Anda kira saya mainan yang dengan gampangnya akan anda miliki dengan kata-kata,,,”

” Sebenarnya aku telah menemuimu di dalam mimpiku, saat itu kau sedang bermain dengan adik kecil laki-laki mu. Kakimu tersandung pada pohon kamu juga hampir terjatuh namun, aku langsung manangkapmu. Dan pada saat itulah aku menatap bola matamu yang indah dan tak habis fikir ku meneimu kembali di alam sadarku. Apakah ini bukan pertanda,,, ” Tanyanya kepadaku.

Astaghfirullah, apa yang terjadi pada pria ini. Apa dia berbohong, tapi mengapa dia tahu bahwa aku memiliki adik kecil laki-laki. Batinku menggelisahkan.

” Jangan pernah merusak masa depan saya dengan cara konyol anda. Saya dengan anda beda jauh. Terlalu banyak mimpi yang harus saya raih jadi pergi dan jangan memunculkan wajah anda lagi ”

” Kita memang beda jauh apa kamu lupa kisah cinta Aisyah dan Rosulullah beliau juga sangat jauh tapi, apa beliau bisa menunutunnya meraih ridho-ridhoNya,,,,

” Asnaf, kamu bicara dengan siapa. Ayo kita pulang ” , ucap seseorang dibelakangku yang entahlah siapa itu.

” Iya sebentar,, aku tidak akan pergi dan melepaskanmu,,jadi tungguilah aku sampai aku menemukanmu kembali, assalamu’alaikum ” Lanjutnya yang lalu pergi.

Kalimat yang selalu terngiang. Dasar laki-laki keras kepala, dan lagi ku mengumpat dalam hati. Tubuh yang tak lagi bergairah tuk menyapa makhluk bumi. Seolah olah bumi berhenti berotasi semangatku yang gontai meratapi kehidupan. Setelah dari sungai Nil kita mampir ke salah satu resto untuk makan siang namun. Bervariasi makanan pun tak kucicipi sama sekali. Semua tengah beradu hebat dengan alat makannya masing-masing tapi tidak dengan aku yang hanya meratapi secangkir coklat hangat dihadapanku.

Tiba-tiba tangan menepuk bahuku dan membuyarkan lamunanku, ternyata anayas. Dia bertanya dan berhasil ku jawab semua kisah tadi yang tak satupun tertinggal air matapun tak bisa ku bendung kembali semua menatapku kecuali ustad yang memang sudah meninggalkan kami duluan. Ada yang menatapku iba dan ada juga yang menanggapinya hanya sekedar lelucon saja. Aku juga berfikir begitu ini hanyalah iklan sementara dalam hari-hari namun tidak akan pernah menjadi nyata. Semua kembali senang hari esok pun kita akan mendarat lagi di juanda soekarno hatta untuk kembali ke pengeturan awal ditanah air.

# # #

Akankah ku mengadu pada sang Khaliq di sepertiga malam ini. Tak ada cara lain lagi karena Engkau tempatku kembali. Ku tumpahkan semua keluh kesah yang kualami hingga ku tergelanyut buayan syahdu atas sajadah yang kudiami ” Ya Allah cobaankah atau teguran yang kau berikan pada hambaMu ini. Tak ada kata tuk aku keluhkan dengan takdir yang kau hadirkan. Kehidupan itu pasti akan dialami setiap orang jika kau hendaki tapi ku tak menginginkannya sekarang. Terlalu banyak mimpi yang harus ku gapai. Apakah kau akan menghentikanku disini. Aku pasrahkan raga ini tuk tawaakkal karena takdirmu lebih baik dari apa yang aku rencanakan “. Mata yang mulai sembab menjadi pengiring kalimat yang tak terhitung suci tuk diartikan. Satu tahun lalu tertoreh tinta nestapa dalam hidupku namun aku tak mengubrisnya kembali.

# # #

” Cha,, ”

” Iya, abi ”

” Temen SMA abi mau ke sini, bilang sama umi sekalian kamu bantu-bantu di dapur ”

” Oh iya,,, abi masih inget sama temen SMA nya. Wah serunya yaa udah berapa tahun gak ketemu. Nanti icha pasti gitu juga kalok udah dewasa kayak abi ”

” Pastilah inget, apalagi teman sebangku abi ”

Aku langsung bergegas ke dapur dan memberitahu umi tentang tamu hari ini.

” Ahzan, mau gak bantuin kakak ” Ucapku pada adik kecilku

” Akak, mau apa ”

” Tolong ambilin daging di resto ”

” Siap akak,, ” Jawabnya dengan tangan hormatnya.

Aku sendiri lebih suka didapur selain untuk bantuin umi serasa sudah sehati dengan alat-alat disini. Dua jam lalu tamu abi juga pada datang ruang tamu juga terisi canda tawa mereka yang entah berapa lama mereka tak bersua. Dan aku lebih mematung diri disini sebelum umi memerintahkan ku untuk mengangkat makan-makanan ini keruang tamu

” Cha, boleh bantuin umi bawa makanan ”

,,,,

” Dra, ini anakmu ”

” Iya, dan. Ini anakku. Anakmu mana ”

” Biasa lagi eksperimentasi sama mainannya,,, ahzan, sini nak ada om hedra nii. Icha mana, mi ”

” Tunggu umi panggil dulu Icha, gc mau keluar ”

” Malu, miiii ”

” Malu sama siapa, ayo bareng umi ada tante desi juga disana ”

Terpaksa ku membuntuti umi menuju ruang tamu suasana ramai kini mengelabuhi ruangan itu. Ku mendapati postur tubuh pria yang tak asing ku pandang dia juga sedang terbuai dalam mainannya bersama ahzan.

” Aisyah, ya ” Ucap tante desi

” Iya, tante ” , jawabku tersipu malu

” MasyaAllah ko udah besar kayaknya baru kemaren aku kesini,ayu lagi,,, ”

” Iyalah des, tambah umur tambah besar. Wong kamu yang kesini tujuh tahun yang lalu ”

Ku hanya tersenyum mendengar apa yang mereka perbincangkan. Tiba-tiba salivaku tercekat mendapati pria menggandeng tangan ahzan.

” Kamu ,,, ”

” Anda,,, ada gerangan apa anda bisa sampai disini “. Aku membuang muka dengan kebencian dan langsung masuk kamar. Lagi dan lagi tangisku pecah amarahku kembali membuncah melihatnya kembali hadir dihadapanku sekarang.

# # #

𝘼 𝙨 𝙣 𝙖 𝙛 …

” Naf, kamu kenal sama Aisyah ”

Apa namanya Aisyah, batinku

” Mah, sebenarnya dia perempuan yg ke temui di sungai nil tahun lalu ”

” Apa,, ”

Waktu itu selalu ku ceritakan tentang dirinya kepada kedua orang tuaku. Mereka berantusias supaya ku mencarinya entah apa jawaban ummah dan abuyah setelah mengetahui semuanya.

” Kamu mengenalnya, apa kamu udah buat onar sama Aisyah “, sargah abuyah

” Yah, sebenarnya dia perempuan yang ku cari ”

Semua bungkam apa lagi om firdan dan tante Ratna yang memang tidak mengetahui sebenarnya.

” Sebenarnya ada apa, dra ” , tanya om firdan.

Panjang lebar abuyah menjelaskannya. Tak ada muka masam dari mereka. Karena mereka sama-sama memasang muka datar aku semakin gelisah menanggapi semuanya tak bisa kubayangkan jika yang ku Terima kalimat penolakan dari keluarga Aisyah.

” Dengan senang hati kami menerimanya, tapi aku juga harus tau bagaimana jawaban Aisyah jadi aku tak bisa jawab sekarang ”

” Baiklah, aku juga tak memaksakan. Ku harap pertemanan kita akan semakin erat apalagi jika mereka benar-benar bisa bersama. ” Tanggap abuyah.

# # #

Desiran angin mendayu pelan menemani mentari yang memang berjuang sendiri. Sinarnya yang menderang membangunkan manusia tuk berinteraksi kembali. Satu bulan lalu mereka menyepakati bahwa hari ini akan menjadi hari terhancurku, tidak ada yang bisa aku tolak dari permintaan mereka karena ini adalah bentuk pengabdian ku padanya. Semua terlaksana dengan baik dari suara laki-laki itu melantunkan surah Ar-rahman dan menyebut namaku dalam akad. Air mataku pecah mataku lagi dan lagi sembab acara ini tidak terkesan mewah sengaja ku pinta supaya tidak semua orang tahu mungkin hanya tetangga dan keluarga.

Ku dengar ketukan pintu dari luar tak berharap wajahnya terpampang sekarang. Tak sedikitpun ku menatap wajahnya hanya doa-doa yang ku dengar sembari tangan yang berada diatas kepalaku. Ku ambil tangan itu hanya sebagai tanda hormatku sebagai istri, dan tiba-tiba dia mengecup keningku namun aku tidak mengubrisnya . Aku hanya bisa menangis dan menangis.

” Ku harap kau bisa menerimaku dengan ikhlas ”

” Tak segampang itu Anda terlalu jahat memainkan duniaku ”

” Demi Allah aku tidak pernah berniat untuk mempermainkanmu ”

Satu bulan lagi aku akan pindah ke Jakarta meninggalkan rumah umi dan abi. Tersayat bagiku namun, tidak bagi mereka karena mereka lebih bahagia aku pergi bersama asnaf yang tak sama sekali aku mengenalinya

# # #

𝘼 𝙨 𝙣 𝙖 𝙛 …

” Bi’ inah, bawain ini ke kamarku,, ”

” Baik, gus “, tukasnya

Dia langsung pergi untuk mengeluarkan barang-barang di mobil. Bi’inah adalah khodimah di rumah kami dan pak saleh suami bi’ inah mereka yang merawatku dari kecil selagi ummah dan abuyah berada di Madinah. ” Istri gus asnaf mana ”

” Bentar lagi aku panggil ”

Aku kembali ke mobil untuk membangunkan Aisyah yang terlelap. Mungkin dia kecapean karena perjalanan yang lumayan jauh dari rumah. Sesampainya di kamar dia masih saja mengigau dan melanjutnya tidurnya.

” Sya,, kamu gak mau bangun ”

” Iya,,, ngseongccsh”

” Udah, tidur aja. Selamat malam sayang “, sembari ku kecup keningnya.

” Udah gus kasian, mungkin kecapean “, sargah bi’ inah

” Aku suka mengganggunya ketika lagi tidur bi’,, hehe ”

” Gus asnaf ada² ajha,

Den asnaf,,,,, mencintainya ”

” Kenapa,,,, entahlah bi’ aku juga bingung menjawabnya. Aku seneng ketika bersamanya yaaa meski mukanya suka masam ke padaku. Mungkin dia juga masih belum bisa nerima kenyataannya. Aku gak egois kan bi’, aku hanya takut ada orang yang lebih dulu dari aku. ”

” Enggak, pilihan gus asnaf benar ko’, lagian njenengan gak akan ngelarang mimpi-mimpinya kan.

Hubungan ini hanya sebagai pengikat biar ngejalanin yang halal-halal aja,, hihihi iya kan gus,,, ”

” Bi’ inah ada² saja. ”

# # #

Mentari cerah kini terpampang jelas diangkasa. Aku selalu berada dibawahnya mengintai dan berjalan bergandengan dengan awan itu sudah hal biasa yang ku lakukan. Namun, terkadang hati ini bergemuruh ketakutan meratapi pemandangan langit yang diselimuti awan hitam pada saat itu juga ku hilang semangat melihat burung besarku yang tak bisa terbang.

” Kapten, udah mau pulang kah ”

” Iya, syil ”

” Emangnya ada apa ”

” Jadwal ku selesai, mungkin aku kesini ketika ada jadwal lagi, lagian istriku udah nungguin disana ”

” Kau yakin begitu bukankah dia tidak menyukaimu ”

” Aku tahu itu tapi aku yakin suatu saat dia akan menerimaku ”

” Kau terlalu baik padanya kapten, dia tak pantas bersamamu aku tahu kau tak bahagia apalagi dia ”

” Kau yang tidak pantas mengatakan itu, syila. Jangan pernah menghakimi hubungan keluargaku karena kau pun tidak tahu yang sebenarnya, assalamu’alaikum “, tukasku yang mulai meninggi padanya.

Satu tahun berlalu sampai sekarang pun aku juga belum tahu apa aisya sudah menerimaku. Namun, tanpanya aku tidak akan bisa mengurusi pesantren sendirian dengan tugas ku yang terkadang terhalang jadwal penerbangan semua karena dirinya seharusnya aku tidak terlalu memper masalahkan hal ini. Dengan tindakannya pun aku sudah paham bahwa dia juga senang meskipun dia tak pernah mengatakannya padaku. ” Ana Uhibbuki Fillah, Aisyahku “.***

 

*** Penulis bernama Sitti Aisyah, Mahasiswa Aktif Universitas Islam Madura Fakultas Kesehatan dan bergabung dengan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FKIP

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x