SUMENEP, detektifjatim.com-Forum Milenial Literasi (Formasi), sebuah komunitas literasi independen yang berdiri sejak tahun 2023. Formasi kian menunjukkan tajinya sebagai ruang alternatif berpikir kritis di tengah minimnya respons pemerintah terhadap isu-isu krusial di Kabupaten Sumenep.
Melalui agenda rutin seperti membaca buku selama 30 menit dan diskusi lintas organisasi ala Cipayung, Formasi berhasil membangun ekosistem intelektual baru di kalangan mahasiswa dan anak muda. Tidak sekadar membaca, forum ini juga aktif dalam dunia kepenulisan dengan menerbitkan e-koran dan menginisiasi gerakan kolaboratif bertajuk “Sumenep Membaca”, yang menggandeng berbagai organisasi pemuda.
Dalam sesi terbaru diskusi, isu-isu strategis seperti kondisi pendidikan di Papua, kekerasan seksual Sumenep, serta lemahnya kebijakan daerah terhadap problem lokal menjadi sorotan utama.
Salah satu produk pemikiran yang akan segera terbit adalah opini bertajuk “Pray For Sumenep Merah”, sebuah seruan simbolik terhadap berbagai masalah yang tak kunjung terselesaikan.
“Kita melihat banyak isu yang tidak disikapi serius. Mulai dari galian C ilegal, rokok ilegal, hingga program seperti BSPS yang justru menurunkan kepercayaan mahasiswa terhadap pemerintah daerah,” ujar Ridoni, salah satu penggerak Formasi.
Ketidakpercayaan ini, kata Ridoni, bukan tanpa alasan. Ketika masyarakat menunggu kejelasan dan tindakan nyata, DPRD dan Pemkab Sumenep justru terkesan pasif. Bahkan isu-isu seperti kekerasan seksual yang menyentuh ranah kemanusiaan pun tidak mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya.
Formasi menegaskan bahwa literasi bukan sekadar tentang menumpuk buku dan mengutip teori. Tujuannya adalah membentuk nalar kritis dan mendorong mahasiswa serta pemuda untuk tetap update terhadap realitas sosial-politik di daerah.
“Kita ingin literasi tidak berhenti di tumpukan buku. Tapi hadir sebagai kekuatan sosial. Diskusi harus berujung aksi,”pungkas Ridoni.
Melalui forum Formasi, Ridoni berharap bisa menjadi pemantik gelombang baru gerakan literasi kritis yang bukan hanya bicara ide, tapi juga menyasar perubahan konkret di Sumenep. (ady)
No Comments