Taman Tajamara Sumenep Mendadak Jadi “Kolam”, Amdal Jadi Sorotan

SUMENEP, detektifjatim.com – Taman Tajamara Kecamatan Kota, Sumenep mendadak jadi “kolam”. Genangan air usai hujan Rabu sore (23/01/2025) membuat sepi pengunjung dan tidak lagi representatif untuk ditempati masyarakat sekitar.

Genangan tersebut memenuhi seluruh taman sehingga tidak bisa ditempati bersantai bagi masyarakat. Padahal sebelumnya Taman Tajamara sangat ramai dikunjungi apalagi oleh pemuda, namun sangat ini miris terbilang sangat cocok untuk budidaya ikan lele.

Read Also

8 month ago

Usai Terjadi Kehilangan, Komisi IV DPRD Pamekasan Sidak RSUD Smart

103 detektif_jatim

“Bagi saya sebagai pemuda dan masyarakat Sumenep tentu sangat menyayangkan dengan adanya genangan yang ada di Taman Tajamara tersebut. Pasalnya dengan adanya genangan tersebut justru menghambat segala aktivitas yang ada,” ujar Masykur pemuda yang tidak sengaja lewat taman tersebut.

Padahal taman tersebut, kata dia, adalah salah satu lokasi yang dijadikan pusat destinasi di Sumenep lantaran berada di pusat kota. Namun lokasi tersebut dia nilai sangat asal-asalan dengan tidak disiapkannya saluran air sehingga meskipun cuaca hujan tetap menjadi representatif bagi halayak umum.

“Misalkan kalau kita buat simulasi dari yang sebelum adanya genangan itu yang datang ke Taman Tajamara itu anggap 100 orang. Karena adanya genangan tersebut akan menurunkan angka kunjungan itu sendiri. dan tentu itu akan berdampak pada lingkungan taman itu sendiri seperti rusaknya beberapa ekosistem yang ada,” ujarnya

Read Also

6 month ago

Dua Kepala PD Saling Lempar Soal Pencairan Setengah Miliar Dana BPJS PBID Milik Orang Mati

176 detektif_jatim

Mahasiswa asal bumi Sumekar itu menjelaskan, seharusnya taman tersebut dikelola terlebih dahulu melalui proses pengkajian yang sangat matang. Seperti kajian soal analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) itu menjadi pokok pembahasan, karena diakui atau tidak, adanya genangan tersebut dikarenakan kajian amdal yang tidak komprehensif.

“Ketika Taman Tajamara tidak terdapat saluran air untuk mengantisipasi genangan yang nantinya akan merusak keindahan taman, (karena) akibat genangan itu sangat merusak lokasi perkotaan sebagai pusat perputaran ekonomi,” tambahnya.

Mirisnya lagi taman tersebut baru saja ditambahkan material untuk memperindah pemandangan. “Tapi harus dirusak dengan genangan yang cukup banyak di berbagai titik,” pungkasnya. (c1/ady)