SUMENEP, detektifjatim.com – Mahasiswa yang mengatasnamakan PMII Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (STIDAR) Ganding mengkritik Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep.
Mahasiswa STIDAR itu meminta Disbudparpora mengevaluasi anggaran makan minum (Mamin) pegawai yang terlalu besar. Sebab, anggaran mamin pegawai dan target pendapatan asli daerah (PAD) Sumenep zonk hasil.
Ditulis oleh media ini sebelumnya, anggaran mamin pegawai mencapai Rp473.110.000. Belanja mamin itu hanya selisih Rp396.890.000 dari target PAD 2024 yang senilai Rp870.000.000
“Beberapa event telah dilaksanakan oleh Disbudparpora yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun, Calender of Event yang terjadi di lapangan hanya terkesan seremonial saja, menghamburkan uang belanja mamin ratusan juta,” ucap ketua Komisariat PMII Stidar Fathurrozi, senin (29/07/24)
Rozi sapaan-akrabnya mengatakan kalau anggaran mamin Disbubporapar terlalu besar. Dia melihat dari anggaran tersebut ketika dijumlah antara target pencapaian dan pengeluaran, tidak akan ada sumbangsih pada PAD.
“Saya lihat di beberapa media, target pencapaian PAD Rp870 juta. sementara pak Iksan (Kadisbudporapar, red) kemarin, mengatakan sudah mencapai 66%, namun anggaran belanja mamin sebesar 473 juta, lain lagi dengan anggaran yang lain, ini kan tidak ada hasil alias zonk,” ucapnya.
Dia mengkritik agar anggaran belanja mamin pegawai dievaluasi, karena hal itu tidak berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Atas dasar itu, Pengurus Komisariat PMII Stidar mengevaluasi anggaran Mamin Disbudparpora agar dikurangi, dan target PAD ditambah,” pungkasnya
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Disbudparpora Raisul Kawim lempar tangan tidak mau tau, pihaknya beralasan anggaran tersebut hanya satu pintu kepada Kepala Dinas (Kadis)
“Siap, langsung ke kadis ya dek. Terkait konfirmasi itu satu pintu apa kata kadis, ada nomernya?,” tanya dia
Sementara Kadisbudparpora Mohammad Iksan enggan merespon, upaya konfirmasi sudah disampaikan melalui pesan WhatsApp. Sayang, sampai berita ini naik belum ada respon apapun meski hanya centang biru yang artinya dilihat. (hal/ady)
No Comments