PAMEKASAN, detektifjatim.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Malaysia mahasiswa IAIN Madura tidak hanya sebatas jalan-jalan. Dua mahasiswa Ali Rahman dan Suci Urmilawati memiliki pengalaman yang akan menjadi kenangan dikemudian hari.
Dua mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIN Madura tidak hanya menjangkau warga lokal. Melainkan, mampu menjangkau Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam program KKN 15 Juli-10 Agustus 2024 itu.
Dosen pembimbing lapangan (DPL) Moch Cholid Wardi menyampaikan PMI kesulitan dalam mendapatkan layanan. Pekerja migran menjadi sekelompok marginal yang rentan terhadap diskriminasi.
“Mereka sering kali kesulitan dalam mendapatkan akses layanan, mulai dari pendidikan, kesehatan serta upah yang layak,” ungkap pria yang juga Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Madura itu.
Ketua Program studi (Prodi) MPI Hilmi Qosim Mubah mengapresiasi dua mahasiswanya yang sukses menjangkau anak-anak migran. Sebab, selain dua orang itu terdapat 17 mahasiswa lain beda fakultas yang berangkat ke Negeri Jiran Malaysia.
“Jadi alhamdulillah mahasiswa MPI sekarang tidak hanya menjangkau warga lokal saja. Akan tetapi, juga menjangkau pekerja migran Indonesia yang tinggal di Malaysia dengan tanda kutip harus tetap mengikuti aturan di sana,” jelasnya.
Hilmi berharap dua mahasiswanya tersebut bisa memberikan dampak positif ke prodinya khususnya, ke IAIN Madura umumnya.
“Saya berharap terhadap dua mahasiswa MPI bisa memberikan dampak positif bagi Prodi, dan bagi IAIN Madura,” harapnya.
Kepada wartawan detektifjatim.com Ali Rahman menyampaikan, pembelajaran melalui program tersebut sebagai bentuk kepedulian bagi anak PMI di Malaysia. Dia mengaku programnya mendapat respon positif dari warga sekitar.
“Banyak tantangan di sana. Durasi waktu KKN yang cukup singkat menjadi kendala utama. Karena itu menghambat terjalinnya kedekatan emosional yang erat antara pekerja migran dan KKN Internasional,” sesalnya. (luq/ady)
No Comments