x

Kades Tanjung Klaim Pagar Laut Dibutuhkan Nelayan, Diskan Pamekasan Nunggu DKP Jawa Timur

3 minutes reading
Thursday, 13 Feb 2025 03:52 0 31 detektif_jatim

Pamekasan, detektifjatim.com – Polemik pagar laut yang divralkan nelayan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan di aplikasi TikTok belum ada titik terang. Kepala Desa (Kades) setempat Zabur mengklaim pagar laut di desanya masih dibutuhkan nelayan.

Zabur menilai sebetulnya yang viral itu bukan pagar laut, melainkan penambatan perahu. Hanya saja pakai bambu yang ditancap. Sebab, pasirnya takut kembali lagi ke tengah sungai.

“Dulunya saya anu, pakai alat tradisional. Kalau sudah dangkal langsung di dalamin (lagi) sekarang (nelayan) sudah enak karena gedeknya sudah rusak di bawa angin. Sak (yang) diisi pasir juga rusak. Akhirnya cuman kelihatan bambunya,” kata Zabur kepada wartawan detektifjatim.com

Zabur mengaku, penancapan bambu itu atas permintaan warga. Hanya saja, dibantu sebagian oleh perusahaan untuk alat-alat beratnya. “Kalau (nelayan) sendiri tidak mampu,” paparnya.

Zabur mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung mengaku kerepotan dengan kondisi saat ini. Sebab, penambatan perahu itu masih dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

“Kalau begitu ke depan Pemerintah Desa agak kerepotan juga. Karena itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” paparnya.

Zabur mengaku sudah wawancara dengan nelayan. Hasilnya, memang ada yang menolak tetapi kebanyakan nelayan menerima terutama yang punya perahu.

“Untuk pemdes sendiri ini menunggu dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten atau Provinsi mungkin. Belum bisa berbuat apa-apa gitu,” paparnya.

Kepala Dinas Perikanan Pamekasan Abdul Fata mengatakan instansinya tidak mempunyai kewenangan di bidang kelautan. Melainkan, perikanan saja.

“Kami Dinas Perikanan saja tidak ada kelautan. Selebihnya itu ranahnya Provinsi. Sampai saat ini kami hanya menjaga keluar masuknya perahu nelayan,” ujar Fata kepada detektifjatim.com

Jadi, misalkan akses keluar masuknya perahu nelayan di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu itu ada hambatan, Dinas Perikanan Pamekasan baru akan turun.

“Tetapi kalau misalkan lancar-lancar saja ya bukan kewenangan kami. Sampai saat ini dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa belum ada surat atau intruksi, tambahnya.

Dinas Perikanan (Diskan) kata Fata, sudah melapor ke DKP Provinsi. Dan, laporannya tertulis. Bahkan, Diskan Pamekasan sendiri yang mengantarkan ke provinsi agar disegerakan oleh Provinsi untuk turun lapangan

“Insyaallah dalam waktu dekat teman-teman DKP Provinsi Jawa Timur akan turun ke lapangan untuk melihat dari dekat bagaimana sebetulnya pagar laut itu apakah benar pagar apakah hanya sekedar tebing untuk menangkis pasir atau apa,” ujarnya.

Mantan Kabag Perekonomian, Setkab Pamekasan itu menyebut ada dualisme pendapat. Pendapat yang satunya mengatakan bahwa itu pagar laut pendapat lainnya mengatakan bahwa itu hanya tebing penahan tanah atau pasir yang dikeruk untuk pelebaran akses keluar masuknya perahu nelayan.

“Karena itu kan ada dualisme pendapat kan pendapat yang satunya mengatakan bahwa itu pagar laut pendapatnya mengatakan bahwa itu hanya tebing penahan tanah atau pasir yang dikeruk untuk pelebaran akses keluar masuknya perahu nelayan,” paparnya (*/ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x