Gagal Untung, Investasi Rp21 Miliar PT Sumber Daya Bangkalan Terancam Buntung

BANGKALAN, DETEKTIF Jatim – Investasi modal PT Sumber Daya sebesar Rp 21 miliar terancam buntung. Pasalnya, kerjasama badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkab Bangkalan dengan 11 pihak ketiga gagal untung.

Investasi modal itu dilakukan PT Sumber Daya Bangkalan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dalam pelaksanaannya sejumlah pihak ketiga itu tidak sesuai harapan dan kesepakatan. PT Sumber Daya Bangkalan tidak mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.

Direktur Utama PT Sumber Daya Bangkalan, Moh Fauzan Ja’far mengatakan, pihaknya melakukan kerjasama dengan 11 pihak ketiga dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kerjasama itu, PT Sumber Daya melakukan investasi modal sekitar Rp 21 miliar.

Fauzan menjelaskan, kerjasama itu sudah cukup lama, ada yang mulai tahun 2018 dan ada yang 2019. Kerjasamanya juga dalam bermacam-macam bidang, ada yang di bidang properti, beras, konstruksi dan beberapa bidang lainnya.

“Investasi itu sudah terjadi sebelum kami masuk, namun sampai saat ini belum ada pihak ketiga yang mengembalikan,” ujarnya, Senin (20-03-2023).

Mantan Ketua KPU Bangkalan itu mengaku, pihaknya sudah berupaya dengan melakukan beberapa kali pemanggilan terhadap 11 pihak ketiga tersebut dan melakukan penagihan. Hasilnya, ada yang mencicil hampir lunas, ada yang mencicil dan ada juga yang tidak bayar sama sekali.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) itu juga mengaku, pihaknya juga sudah meminta pendampingan ke BPKP perwakilan provinsi Jawa Timur. Kemudian melakukan audit terhadap investasi tersebut.

“Rekomendasi BPKP provinsi Jawa Timur setelah melakukan audit adalah agar memastikan minimal modal yang diinvestasikan kembali,” katanya.

Untuk itu, kata Fauzan, sebagai langkah antisipasi dan preventif, pihaknya bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Tretan Bangkalan untuk pendampingan dalam upaya penagihan.

“Kerjasama ini kami anggap penting karena ke depan kami akan melakukan langkah-langkah terkait dengan kerjasama antara PT Sumberdaya dengan pihak ketiga. Kami memandang kerjasama itu akan merugikan PT Sumberdaya. Makanya kami kerjasama dengan LBH sebagai antisipasi agar investasi itu aman,” ucapnya. (San/rd)