FITRA Jatim Sebut PAD Sumenep Terendah Nomor 34 Jawa Timur, Bapenda: Rendahnya 10 Persen dari Total APBD

SUMENEP, detektifjatim.com – Rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep tidak hanya menjadi sorotan Forum Analisis Kebijakan dan Transparan Anggaran (FAKTA) Foundatiorum Indonesia untuk Transaprasi Anggaran (FITRA) Jawa Timur juga menyikapi hal yang sama.

Praktisi anggaran FITRA Jatim Mauli Fikr menyampaikan PAD Sumenep ada di urutan 34 dari 38 Kabupaten dan Kota terendah se Jawa Timur. Padahal Sumenep mendapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di atas rata-rata Jawa Timur

Read Also

5 month ago

Ikhtiar Wujudkan Malang Maju, Jaga APBD Kota Malang Rp2,5 T

195 detektif_jatim

“Benar apa kata mas Presiden Fakta Fundation tadi. Bahwasannya memang PAD kita ada di urutan 34 dari 38 kabupaten-kota terendah di Jawa Timur. Padahal kita punya APBD di atas rata-rata se Jawa Timur,” katanya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Asmi, Senin (15/07/25).

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumenep, A Salaf Junaidi membenarkan rendahnya PAD Kabupaten Sumenep. Rendahnya, 10 persen dari total APBD Sumenep

“PAD bagian sumenep memang ada di bagian peringkat terendah, rendahnya 10% dari total APBD sumenep ini” kata Salaf saat hadir dalam acara Focus Group Discussion (FGD).

Read Also

6 month ago

Bahriyah Jadi Tersangka Kasus Penyerobotan Tanah. Kapolres: Dugaan tindak pidana pemalsuan surat dokumen

159 detektif_jatim

Mantan Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep itu menambahkan rendahnya PAD tersebut didukung oleh beberapa faktor.

Salaf tidak menampik terjadinya kebocoran. Tetapi kebocoran tersebut karena ada kegagalan-kegagalan mungkin didalam implementasinya.

“Tetapi rendahnya ini didukung oleh beberapa faktor, saya tidak manampik bahwa terjadi kebocoran. Tetapi kebocoran itu karena ada kegagalan-kegagalan mungkin didalam implementasinya,” ujarnya

Salaf menjelaskan, sektor pendapatan berjalan 7 bulanan sudah menggunakan non tunai. Bahkan jika masyarakat, kata dia, kalau ke pantai Lombong pembayarannya juga memakai kris dan semacamnya. (vhi/hal/ady)