Sumenep, detektifjatim.com – Lima Kepala keluarga (KK) Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep was was. Penyebabnya, tebing rumah yang mereka tempati terancam longsor dan rusak.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Sumenep selama beberapa hari terakhir menyebabkan sungai di Desa Kebonagung meluap. Akibatnya, banjir merendam puluhan rumah warga dan memicu longsor di beberapa titik tebing yang berada di atas permukiman penduduk.
Moh Yusuf warga Jl Melati Desa Kebonagung, Kecamatan Sumenep mengatakan, lima Kepala keluarga terdampak sangat was-was setiap hujan turun. Sebab, jika debit air sungai Kebunagung semkin tinggi akan mengikis tebing rumahnya.
“Rumah saya mulai berlubang. Hanya langsung saya tambal agar tidak semakin parah,” ujar Yusuf seraya mengirim video
Pria kelahiran Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk itu mengatakan, setiap musim hujan tiba-tiba warga disekitar tebing sudah siap-siap. Ada rembesan air sedikit warga siap untuk menambal.
“Kalau tidak langsung ditambal lubang yang terkena air, akan berdampak pada fondasi rumah,” ujarnya.
Aldo warga lainnya menyatakan, rumah disampingnya malah lebih parah. Dulu, tebing rumah tetangga sebelahnya sudah ambles tapi berhasil ditambal.
“Tapi kalau datang banjir lagi, tebing yang sudah tinggal sejengkal bisa langsung berdampak pada dinding rumah,” urainya.
Kepala Desa Kebonagung Bustanul Affa mengaku, prihatin mengenai persoalan tahunan yang terus berulang tanpa penangan serius dari instansi terkait.
Tano, sapaan akrabnya, mengaku pemerintah desa (Pemdes) tidak tinggal diam. Sejak awal hujan pemdes telah mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan resiko banjir dan longsor.
“Kami langsung kirimkan peringatan di grup WA RT/RW ketika hujan mulai turun. Tujuannya agar masyarakat bisa siaga. Berbagai laporan telah disampaikan kepada dinas terkait, termasuk melalui grup siaga bencana yang selama ini menjadi kanal pelaporan cepat. Namun, belum menyentuh akar persoalan,” katanya kepada wartawan, Selasa (13/5) sore sebagaimana dikutip Madurapost (ady).