x

Rokok Ilegal Diduga Milik Dua Sultan Madura Dimusnahkan, Bea Cukai Madura: Kerugian Negara Rp19 miliar

2 minutes reading
Thursday, 7 Aug 2025 00:16 1762 detektif_jatim

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Madura (KPPBC Madura) memusnahkan 20.111.194 batang rokok ilegal dan 186 liter minuman mengandung alkohol, di Pamekasan, Rabu (06/08/2024). Dalam pemusnahan gabungan tersebut, dua merek rokok ilegal yang diduga milik dua Sultan Madura ikut dimusnahkan.

Rokok yang diduga milik Sultan Madura asal Pamekasan berinisial HH antara lain, New Humer Merah, Humer Merah Putih. Sementara itu, merek lain yang ikut dimusnahkan adalah Gico, yang disebut-sebut milik Sultan Madura asal Sumenep berinisial HM.

Selain ketiga merek tersebut, berikut ini adalah daftar rokok ilegal lainnya yang juga dimusnahkan KPPBC Madura atau Bea Cukai Madura. Antara lain: GF, Angker, RJ99, Fantastic, Stigma Premium, Lacoste, LS, Suryaku, Geboy, Just, HMIN, Sol d rokok ilegal merk lainnya.

Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean C Madura Novian Dermawan mengatakan, barang yang musnahkan totalnya mencapai Rp 29.536.668.935 (Rp29,5 Miliar). Potensi kerugian negara sebesar Rp19.575.589.843 (Rp19,5 Miliar).

“Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan dari 24 Oktober 2024 hingga 14 Juni 2025,” ujar Novian sebagaimana dikutip kompas.com.

Novian menjelaskan, penindakan yang dilakukan tersebut merupakan hasil temuan pada saat barang ilegal beredar di pengecer, pengedar, dan tempat produksi.

“Kami melakukan penindakan di sejumlah lokasi di Madura. Dihitung, kami menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp 19 miliar,” katanya.

Novian menambahkan, KPPBC Madura melakukan musnahkan barang yang menjadi milik negara tersebut hasil penindakan tegas yang dilakukan petugas KPPBC Madura. Pemusnahan barang juga dilakukan dengan cara dibakar sesuai aturan.

“Kami melakukan pemusnahan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara nomor S-115/MK/KN.4/2025 tertanggal 10 Juni 2025,” urainya.

Sementara itu, pria berinisial IN menyebut Humer sudah kesohor milik Sultan Madura asal Pamekasan berinisial HH. IN menyebut, tetangganya banyak menjalankan rokok miliknya.

“Kalau dirumah sudah terkenal Humer itu milik HH. Bahkan saya bisa membawakan rokoknya kalau mau,” ujar pria yang mengaku asal Kecamatan Kadur tersebut.

Humer merah, kata IN, memang rokok yang paling laris. Banyak peminat rokok tersebut di lingkungan dia tinggal. Bahkan pasarnya sudah ke luar Madura. “Satu bal harga bervariasi, tergantung siapa yang bawa,” paparnya. (luq/ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x