Bupati Bangkalan Terbitkan Aturan Kegiatan, Rapat Wajib Diawali dengan Sholawat
Bupati Bangkalan bersama sejumlah tokoh agama saat menandatangani surat edaran tentang aturan pelaksanaan kegiatan (Dok.Humas Pemkab Bangkalan) BANGKALAN, detektifjatim.com – Bupati Bangkalan menerbitkan menerbitkan Surat Edaran yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan.
Dalam surat edaran itu ditegaskan bahwa setiap rapat, pertemuan, dan kegiatan kedinasan di lingkungan Pemkab Bangkalan wajib diawali dengan bacaan basmalah dan sholawat, serta ditutup dengan doa.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim menyampaikan, kebijakan tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Sholawat.
“Ini merupakan bentuk konkret dari implementasi Perda Kota Dzikir dan Sholawat. Tidak hanya menjadi identitas formal, tapi juga budaya birokrasi dan masyarakat Bangkalan,” ujarnya, Selasa (22-07-2025).
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah akan menyiapkan langkah lanjutan, termasuk penyertaan anggaran untuk kegiatan dzikir dan sholawat sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai religius di tubuh pemerintahan.
Meski demikian, Bupati menegaskan, aturan bersholawat itu hanya untuk pemeluk agama islam. Sementara untuk non-Muslim, diberikan kebebasan melaksanakan pembukaan dan penutupan kegiatan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Kebijakan tersebut disambut baik oleh sejumlah tokoh agama di Bangkalan, salah satunya Ketua PCNU Bangkalan, KH. Makki Nasir. Menurutnya, kebijakan tersebut sebagai bukti keseriusan Pemkab dalam mewujudkan birokrasi religius.
“Kami sangat mendukung. Dalam naskah akademik Perda ini, kami menekankan bahwa dzikir bukan sekadar ucapan, tapi perilaku yang merefleksikan ingatan kepada Allah dalam tugas-tugas pelayanan publik,” ujar katanya.
Senada dengan ketua PCNU Bangkalan, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, KH. Mohammad Nasih Aschal memandang edaran ini sebagai bentuk ajakan membangun harmoni dan suasana damai.
“Dengan sholawat, suasana menjadi tenang. Kalau suasana sejuk, pembangunan berjalan baik. Ini bukan hanya regulasi, tapi ajakan menjaga spiritualitas daerah,” ucapnya. (San)
Related posts
Galeri Pos
Pos Terbaru
No Comments