Dua Bulan Laporan Masuk, Forkot Desak Bea Cukai Tindak Tegas Produksi Rokok Cahaya Pro di Angsanah

PAMEKASAN, Detektifjatim.com — Forum Kota (Forkot) Pamekasan menyampaikan kekecewaan atas lambatnya penanganan laporan terkait dugaan produksi rokok ilegal merek “Cahaya Pro” yang berlokasi di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

Syamsul Arifin, perwakilan Forkot, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melaporkan aktivitas yang diduga ilegal tersebut ke Bea Cukai sejak dua bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada langkah konkret yang terlihat dari pihak berwenang.

“Kami sangat kecewa. Laporan Forkot soal produksi rokok ilegal Cahaya Pro ini sudah berjalan dua bulan, lengkap dengan bukti-bukti. Namun sampai hari ini belum ada tindakan serius dari Bea Cukai,” ungkap Syamsul, Kamis (4/7/2025).

Syamsul juga menyebut bahwa pemilik produksi rokok tersebut merupakan orang kuat dan berpengaruh. Menurutnya, pemiliknya seorang pengusaha yang dikenal cukup berpengaruh di wilayah Madura. Ketiadaan tindakan tegas dari Bea Cukai, lanjutnya, menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.

“Ini menjadi tanda tanya besar. Jangan sampai masyarakat menduga Bea Cukai bermain mata dengan pemilik rokok ilegal MZ. Kalau tetap tidak ada langkah nyata, kami akan bawa kasus ini ke aparat penegak hukum (APH),” tegasnya.

Read Also

3 month ago

Hummer-Surya Jaya yang Diamankan Bea Cukai Jateng DIY Tidak Terdaftar di PDKI KemenkumHAM

502 detektif_jatim

Sementara itu, Humas Bea Cukai Pamekasan, Aswad, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. Ia memastikan bahwa proses evaluasi masih berjalan, meski diakui ada keterlambatan akibat pergantian pimpinan di instansi tersebut.

“Laporan sudah kami terima, saat ini kami sedang melakukan evaluasi dan pengembangan atas laporan serta bukti-bukti yang telah diberikan. Memang saat ini kami juga tengah fokus pada proses transisi kepemimpinan,” jelas Aswad.

Ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai. Aswad juga menegaskan bahwa informasi terkait dugaan rokok ilegal tersebut tetap menjadi perhatian serius lembaganya. (Udi/Azm/Ady).