x

Ulfatul Muslimah, Anak Petani Payudan Berbekal Hafidzah Qur’an Taklukkan Mimpi Magister Psikologi UM Malang

2 minutes reading
Thursday, 27 Nov 2025 10:21 28 detektif_jatim

Sumenep, detektifjatim.com – Di balik sebuah toga dan gelar Magister yang megah, tersimpan perjalanan sunyi penuh tekad dari seorang perempuan sederhana bernama Ulfatul Muslimah.

Menjadi anak perempuan satu-satunya di keluarganya yang berhasil melanjutkan pendidikan hingga tingkat S2, bukan hanya kebanggaan bagi dirinya, namun juga bagi keluarga yang membesarkannya dengan doa tanpa putus.

Langkah Ulfa—begitu ia akrab disapa—tidak pernah mudah. Lulusan terbaik S1 Pendidikan Bahasa Arab IAIN Madura ini sempat diharapkan para dosennya untuk melanjutkan bidang serupa. Namun, hatinya berkata lain. Ada cinta yang lebih kuat, ada kebutuhan jiwa yang lebih dalam: psikologi.

“Ilmu ini bukan hanya untuk karier. Tapi untuk hidupku sendiri. Aku tahu aku akan membutuhkannya sepanjang hidup.” ucap anak Bungsu empat bersaudara itu.

Peralihan bidang bukan tanpa risiko. Ia hanya mendapat satu semester matrikulasi, sementara teman-temannya telah mempelajari psikologi selama empat tahun penuh. Namun rasa minder itu justru menjadi bensin semangatnya.

Hampir setiap hari, setelah kelas usai, ia menghabiskan waktu di perpustakaan pusat UMM: membaca jurnal, menelaah penelitian, membuka buku apa saja yang bisa mengisi kekosongan pengetahuan dasarnya. Dua tahun penuh ia menempuh rutinitas itu, ditemani YouTube, podcast, dan keinginan kuat untuk tidak menyerah.

Dan hasilnya mencengangkan: IPK 3.92, sebuah pencapaian yang ia raih dengan hampir “babak belur”, namun penuh kemenangan.

Tak hanya akademik yang menguji batang tegaknya tekadnya. Dari keluarga petani yang sederhana, Ulfa membiayai sendiri kuliah S2-nya. Semua bisnis ia coba, semua kesempatan ia tangkap—demi menabung untuk UKT yang tidak murah. Di tengah kesibukan kuliah dan bekerja, ia tetap mengajar ngaji setiap hari selama dua tahun di Malang.

“Aku percaya Allah tidak pernah tega membuat hamba-Nya sengsara,” kata dara penghafal Al-Quran asal Desa Payudan Karangsokon Guluk-Guluk Sumenep itu.

Keyakinan itu menjadi cahaya yang menuntun setiap langkahnya. Ia merasakan betul keberkahan Al-Qur’an menyertai perjuangannya, membuka kemudahan satu demi satu. Setelah semua proses panjang itu, Ulfa menyimpulkan satu pelajaran besar:

“Ketika kita menyempurnakan niat, Allah menyempurnakan pertolongan-Nya. Dan ketika akhirat yang kita tuju, dunia akan datang dalam keadaan tunduk.” tuturnya.

Hari ini, ia berdiri dengan penuh syukur menyandang gelar Ulfatul Muslimah, S.Pd., M.Si, bukan hanya gelar, tetapi bukti bahwa keberanian, tekad, dan keberkahan doa dapat membawa seseorang melampaui batas yang pernah ia bayangkan.

Perjalanan Ulfa adalah pengingat bagi siapa pun: bahwa mimpi besar sering lahir dari hati yang sederhana—dan diperjuangkan dengan keringat, doa, serta keyakinan yang tidak pernah padam. (*/ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x