
Foto: Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam (dok/ist). PAMEKASAN, detektifjatim.com – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pamekasan Maltuful Anam menanggapi kejadian yang menghilangkan nyawa dua pemuda Pamekasan.
Sebelumnya, sejumlah pemuda dalam kondisi mabuk, lakukan aksi tawuran di depan Masjid Agung As Syuhada Pamekasan, Minggu (9/11/2025) kemarin.
Atas kejadian ini, ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam, mengatakan, kejadian ini sangat memprihatinkan bagi kota Gerbang Salam Pamekasan, Madura.
“Ini menjadi atensi bersama dan perhatian bersama bagaimana moral anak muda Pamekasan,” katanya, Senin (10/11/2025).
Maltuf menjelaskan, filosofi penamaan Masjid Agung As Syuhada atas dasar pada zaman dahulu terjadi peperangan para suhada untuk membela moral bangsa dan pemuda.
“Ini malah di kotori terjadinya bentrok antar pemuda dan jatuh korban. Jatuh korban untuk menjatuhkan moral bangsa dan negara,” tuturnya.
Maltuf menyampaikan, pemuda Pamekasan agar mengingat pada sejarah Pamekasan, bahwa Pamekasan sebagai kota pendidikan, kota santri.
“Kita harus sadar dan menahan diri jika ada hal bertentangan dengan hukum. Tawuran sangat tidak elok sebagai kota santri dan kota pendidikan,” tambahnya.
Atas kejadian ini, sambung Maltuf, semua harus terlibat, orang tua mengawasi anak, dan guru, berkaitan dengan pendidikannya.
“Pemerintah harus turun tangan, Dinas Kepemudaan, Dinas Pendidikan, harus ada evaluasi menyeluruh, kita dorong nantinya,” sambungnya.
Maltuf berharap, kejadian ini tidak terulang kembali dikemudian hari.
“Jangan sampai terjadi, dan jangan sampai terulang kembali, kita mendorong pada dinas terkait agar menangani kasus serupa dikemudian hari,” tutupnya. (azm/ady).
No Comments