PAMEKASAN, detektifjatim.com – Aliansi Petani Tembakau Pamekasan (Lapan) melakukan diskusi bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam dan mahasiswa tentang pengambilan sampel tembakau milik petani yang selama ini diambil secara cuma-cuma, di Caffe Aisyah Pamekasan, Rabu (3/9/2025).
Hadir pada diskusi tersebut, sejumlah Perwakilan Ormas islam, diantaranya perwakilan PCNU Pamekasan, Perwakilan Muhammadiyah Pamekasan, Perwakilan Sarekat Islam (SI) Pamekasan, Persis, Hidayatullah dan FPI.
Tidak cukup sampai disitu, turut hadir alumni aktivis mahasiswa dari kader PMII, GMNI, HMI Pamekasan dan Gabungan Ormas Islam Pamekasan (GUIB), Kemudian perwakilan bandul dan petani tembakau Pamekasan.
Koordinator Lapan Pamekasan Abd Azis menyampaikan, kajian tersebut sebagai bentuk serap aspirasi, untuk meniadakan aturan pengambilan sampel pembelian tembakau yang selama ini berjalan dan merugikan petani.
“Disamping itu, akibat aturan yang lama ini setiap gudang itu pengambilan tembakaunya lebih banyak dari seharusnya, dan itu tidak dihargai, atau diambil cuma-cuma,” katanya.
Menurut Abd Azis, pengambilan sampel tersebut seharusnya mengikuti Perda Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pengembangan dan Perlindungan Pertembakauan.
Sambung Abd Azis, pengambilan sampel secara cuma cuma tersebut disamping tidak mengikuti Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2024 praktik dilapangan jumlahnya melebihi ketentuan.
Dari hasil diskusi tersebut para perwakilan petani, Ormas Islam Dan Aktivis Mahasiswa menyepakati agar sampel tembakau milik petani sudah semestinya dibeli dan dihargai oleh pihak gudang. Sebab jika hal itu tidak dibeli maka sangat menyakiti hati nurani petani.
“Sehingga kami sepakat bersurat dan menemui Bupati, untuk meminta kepada beliau agar mengeluarkan Perbub (Peraturan Bupati) perihal pengambilan sampel yang dilakukan gudang untuk dibeli atau dihargai,” tambahnya.
Keterangan Abd Azis, Perbub ini akan menjadi langkah cepat untuk menolong petani dari kerugian, karena saat ini pembelian tembakau sedang berlangsung di berbagai gudang.
“Jangka panjangnya, kita ingin Perda Pamekasan tentang tembakau ini direvisi,” tukasnya.
Sementara itu, perwakilan dari PD Muhammadiyah Pamekasan, Daeng Ali Taufiq menuturkan, bahwa pihaknya sepakat dan mendorong Lapan sebagai bentuk perjuangan kemaslahatan petani.
“Demi kemaslahatan petani, kami sepakat dan mendorong,” singkatnya. (azm/ady).
No Comments