Pamekasan, detektifjatim.com – Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Angsanah di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, tidak hanya menjadi penampung sampah dari berbagai penjuru Pamekasan, Senin (01/09/2025). TPA terbesar di Pamekasan itu juga menyerap ratus tenaga kerja.
Setidaknya, terdapat ratusan pekerja kebersihan mulai pekerja yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), honorer, hingga pemulung. Mereka bertugas memilah sampah plastik, limbah pakan ternak, serta mengolah sampah organik menjadi kompos gratis bagi warga sekitar.
Koordinator Pengelolaan Sampah TPA Angsanah, Muhammad Misrudji, menjelaskan, saat ini, pengelolaan TPA melibatkan 13 ASN, 7 tenaga honorer, serta sekitar 100 pemulung. Setiap harinya, sampah yang masuk rata-rata mencapai 36 ton per hari, diangkut menggunakan 11 truk dalam dua shift (pagi dan siang).
“Sistem pengelolaan sampah dilakukan melalui pemilahan. Sampah plastik dan limbah yang bisa dijadikan pakan ternak dipisahkan oleh pemulung, sementara petugas TPA fokus mengolah sampah organik menjadi kompos. Seluruh biaya operasional dan pembiayaan karyawan bersumber dari APBD di bawah naungan DLH Pamekasan,” ujar Misrudji.
Misrudji menjelaskan, pupuk kompos dihasilkan dari sampah organik, khususnya dedaunan. Produk ini kemudian dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
“TPA Angsanah resmi beroperasi sejak Februari 2017 dengan luas lahan mencapai 13,850 hektare,” paparnya.
Mantan Satgas Kebersihan itu juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Jangan buang sampah di sungai atau aliran air. Buanglah sampah pada tempatnya agar lingkungan tetap bersih dan sehat,” imbaunya. (*/ady)
No Comments