Categories
Pemerintahan

Disetujui Kementrian, DLH Pamekasan Tambah Tiga Titik TPS3R

PAMEKASAN, detektifjatim.com Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan menambah Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R), Kamis (15/5/2025).

Penambahan ini karena usulan dari DLH Pamekasan disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

“Kita akan bangun ditiga desa, Desa Bunder, Desa Samatan, dan Desa Pakong, sumber dananya dari DAK,” kata Kepala DLH Pamekasan, Supriyanto.

Supriyanto menerangkan, sebelumnya masing-masing desa tersebut telah mengusulkan pembangunan TPS3R melalui DLH ke Kementrian, alhasil direspons baik pada tahun 2025 ini oleh Kementrian tersebut.

“Nanti pelaksana pembangunanannya dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSN), dalam waktu dekat pembangunanannya sudah bisa dilaksanakan,” tambah Supriyanto.

Mantan Kabag Humas Setkab Pamekasan itu mengatakan, saat ini di Kabupaten Pamekasan sudah memiliki 21 titik TPS3R, yang tersebar di beberapa Desa se-Kabupaten Pamekasan.

“Keseluruhan sudah ada 21 TPS3R, ditambah tahun ini nanti menjadi 24,” terang Supriyanto (azm/ady).

Categories
Ekonomi dan Bisnis Pemerintahan

Lebih Efektif, Kades Sambut Baik Rencana DLH Kerjasamakan TPS3R Dengan BUMDes

Pamekasan – Rencana Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disambut baik sejumlah Kepala Desa (Kades). Salah satunya, Kades Cenlecen, Kecamatan Pakong Amin Yazid Halimi.

Halimi-sapaan akrabnya-menyambut baik rencana Pemkab Pamekasan bekerjasama dengan BUMDes. Dengan begitu, pengelolaan sampah akan lebih efektif jika melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R).

“Kerjasama pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola dengan baik. BUMDes berperan penting dalam mengoperasikan TPS3R dan meningkatkan pendapatan desa melalui penjualan produk daur ulang,” katanya.

Halimi menilai, dengan adanya TPS3R, masyarakat desa dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan produk daur ulang dan mengurangi biaya pengelolaan sampah.

“Kerja sama antara DLH Pamekasan dan BUMDes diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Pamekasan untuk mengelola sampah dengan efektif. Serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik,” paparnya. (*)

Categories
Daerah

Kelurahan Patemon Gencar Kelola TPS3R, Kurangi Volume Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Kelurahan Patemon, Kabupaten Pamekasan semakin gencar menerapkan program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk mengatasi permasalahan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

Program tersebut bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) melalui pengelolaan terpadu berbasis partisipasi masyarakat.

Lurah Patemon Eddy Sutrisno mengatakan, TPS3R adalah solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan adanya TPS3R, Kelurahan Patemon mendorong warga untuk memilah sampah dari rumah.

“Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik seperti plastik didaur ulang,” ujar Eddy

Sejak TPS3R mulai beroperasi, kata Eddy, Kelurahan Patemon telah berhasil mengurangi tumpukan sampah yang dibuang ke TPA hingga 40%. Program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga setempat melalui penjualan kompos dan hasil daur ulang.

“Serta melibatkan para pemuda dan komunitas dalam mengelola sistem pengumpulan sampah,” ujarnya.

Mantan Sekretaris Lurah (Seklur) Patemon itu mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan mendukung penuh keberhasilan TPS3R di Kelurahan Patemon dan berencana untuk memperluas program ini ke kelurahan-kelurahan lain.

Bahkan, DLH, kata dia, akan memberikan fasilitas tambahan serta pelatihan kepada petugas kebersihan agar pengelolaan sampah dapat berjalan lebih efektif.

“Dengan seperti ini, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan, serta menjadikan Pamekasan sebagai kabupaten yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

Salah satu warga Kelurahan Patemon Siti Aminah, mengapresiasi inisiatif tersebut. Sebab, selain lingkungan menjadi lebih bersih, juga bisa memanfaatkan kompos untuk tanaman di rumah. “Ini sangat membantu,” ungkapnya. (luq/ady)

Categories
Pemerintahan

DLH Pamekasan Dorong Pengembangan TPS3R untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

PAMEKASAN, detektifjatim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan terus menggalakkan pengembangan Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di berbagai wilayah sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah sampah. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan.

Hingga saat ini, sejumlah TPS3R di Kabupaten Pamekasan, termasuk di Kelurahan Gladak Anyar dan desa-desa lainnya, telah berjalan efektif dalam mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). DLH melaporkan bahwa sejak pengoperasian TPS3R di beberapa titik, terjadi penurunan signifikan jumlah sampah yang dibuang ke TPA, dengan pengurangan hingga 35%.

Kepala DLH Pamekasan Supriyanto menyampaikan program tersebut tidak hanya bertujuan mengurangi beban lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.

“TPS3R merupakan program strategis yang mengintegrasikan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga kita tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memberdayakan masyarakat,” ujarnya.

Pri-sapaan akrabnya- menjelaskan, TPS3R di Pamekasan mengolah sampah organik menjadi kompos, yang kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian lokal. Sampah anorganik seperti plastik dan kertas didaur ulang atau dimanfaatkan menjadi barang-barang kreatif bernilai ekonomi, seperti ecobrick dan produk kerajinan tangan.

“Program ini juga telah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, khususnya bagi kelompok-kelompok masyarakat yang mengelola operasional TPS3R. Warga dilibatkan mulai dari proses pemilahan, pengumpulan, hingga pengolahan sampah,” paparnya.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Pamekasan itu menegaskan, DLH Kabupaten Pamekasan berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan TPS3R ke lebih banyak desa dan kelurahan di seluruh kabupaten. Selain itu, DLH juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan teknis bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di lingkungan mereka.

“Dengan terus berkembangnya TPS3R di berbagai wilayah, Kabupaten Pamekasan diharapkan menjadi salah satu daerah terdepan dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia, sekaligus menjadi contoh sukses bagaimana pengelolaan sampah dapat melibatkan dan memberdayakan masyarakat,” pungkasnya. (*/ady)

Categories
Daerah

TPS3R Kelola Sampah Jadi Pupuk Organik, Solusi Jaga Umur TPA Angsanah

PAMEKASAN, Detektifjatim.com – Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang mengelola sampah menjadi bahan pupuk organik dan kompos disyukuri pengelola TPA Angsanah, Desa Samatan, Kecamatan Proppo. Sebab, itu menjadi solusi menjaga umur TPA tertua di Pamekasan itu.

Koordinator pengelola sampah Tempat Pembuang Akhir (TPA) Angsanah, Muhammad Misrudji menjelaskan, sampah dikelola menjadi kompos. Tujuannya, digunakan untuk membantu kebutuhan masyarakat supaya tanaman tersuplai oleh kebutuhan pupuk organik dan kompos.

“(Pupuk ini, Red) diberikan secara gratis. Namun tetap terpantau untuk mengetahui kualitas kompos tersebut. Sehingga bisa menjadikan TPA sebagai salah satu sumber ekonomis yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah,” ungkapnya.

Misruji mengatakan setiap tahun hingga 2024 TPA ada penambahan sampah. Namun tidak begitu signifikan karena terbantu oleh TPS3R sebelum masuk TPA. Pihaknya berharap untuk saling peduli menjaga umur TPA.

“Sampah diambil dari yang masuk ke TPS3R yang ada di Pamekasan. Misal sampah pondok, sampah insidental atau kerja bakti. Datanya sampai juli 2024 ada di kantor pak Buyung,” urainya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Buyung Sebastian mengatakan, di TPA ada sampah organik yang dikelola menjadi kompos. Untuk lokasi bisa dari hasil penyisiran di area jalan.

“Iya di TPA sampah organik ada yang diolah kompos. Sampah kerja bakti dan sampah hasil penyisiran di area jalan,” singkat Buyung Sebastian, saat di mintai keterangan. (*/luq/ady).

Categories
Pemerintahan

Pemdes Laden Edukasi Masyarakat dengan TPS3R dan Jemput Sampah ke Rumah

Pamekasan, Detektifjatim.com – Pembuangan sampah secara liar di jalan Trunojoyo, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan membuat pemerintah Desa setempat geram. Sebab, hal tersebut mengakibatkan jalan bau dan tidak nyaman dipandang.

Meski sudah disediakan tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, hal tersebut masih belum menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Kepala Desa (Kades) Laden  Kecamatan Pamekasan Alimuddin, menyayangkan adanya pembuangan sampah secar liar tersebut. Menurutnya, pemerintah Desa sudah bekerja sama dengan DLH yakni dengan disediakannya TPS3R agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Di Desa kami, Laden sudah disediakan TPS3R dan itu fasilitas dari pemerintah untuk desa agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah. Dan untuk sampah yang ada di rumah-rumah sudah kami lakukan mengambilan sampahnya setiap hari melalui
kendaraan yang sudah ada,” ungkapnya, Senin (05/06/23).

Mantan Tentara Negara Indonesia (TNI) itu berharap agar masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan. Dia menghimbau untuk tidak sembarangan membuang sampah dan selalu menjaga lingkungan agar sehat.

“Saya berharap masyarakat khususnya warga Desa Laden jangan lagi membuang sampah sembarangan,” tambahnya.

Senada dengan itu, Akhmadi selaku petugas pengawas penyapu jalan DLH Pamekasan menyayangkan adanya pembuangan sampah masyarakat nakal.

“Sebenarnya kami sudah mengupayakan dengan memfasilitasi Desa setempat agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah. Hanya saja masyarakat sendiri yang tidak tahu aturan,” ujarnya.

Sangat disayangkan, kata Akhmadi, upaya Pemerintah yang sudah memberikan fasilitas agar dimanfaatkan masyarakat. Dia menyarankan agar Desa lain yang belum mendapatkan TPS3R agar bekerjasama dengan Desa setempat.

“Untuk TPS3R yang di Desa Laden itu sudah ada. Dan jika sampah itu bukan dari Desa Laden sendiri DLH menyarankan agar Desa lain kordinasi dan bekerja sama dengan desa setempat yang sudah punya TPS3R,” tandasnya. (Udi/rd)