Categories
Peristiwa

Warek Bakal Klarifikasi Panitia, Klaim PBAK IAIN Madura 2023 Sesuai Ketentuan

PAMEKASAN, Detektifjatim.com – Dugaan pungutan liar (Pungli) pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura 2023 dibantah rektorat. Wakil Rektor III mengklaim pelaksanaan PBAK IAIN Madura 2023 sesuai aturan.

Warek III Mohammad Ali Al-Humaidi menyampaikan, pelaksanaan PBAK IAIN Madura 2023 sudah sesuai dengan ketentuan. Dia juga menjelaskan jika memang ada pelanggaran pihaknya selaku kemahasiswaan akan mempertemukannya dengan kepanitiaan.

“Jika ada problem baik internal maupun terkait PBAK nanti kami akan mempertemukan kepanitian untuk mengklarifikasi,” ujar Malhum-sapaan akrab  saat audensi bersama pengurus SEMA-DEMA Institut

Sebelumnya, pengurus dewan eksekutif mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) diduga melakukan pungutan liar (pungli) pelaksanaan perkenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Modusnya, mahasiswa baru diminta untuk membayar sejumlah uang kepada kakak damping (kadam) dengan mewajibkan membeli slayer terhadap pendamping.

Padahal, dalam pelaksanaan PBAK 2023 IAIN Madura melalui akun resminya mengeluarkan surat edaran Rektor nomor B.2787/In.08/08/2023. Isi surat edaran itu melarang adanya pemungutan liar dalam bentuk apapun. (luq/rd)

Categories
Peristiwa

SEMA Sebut Atribut PBAK IAIN Madura Ditender

PAMEKASAN, Detektifjatim.com – Dugaan pungutan liar (pungli) pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) IAIN Madura 2023 ditepis Senat Mahasiswa (SEMA) IAIN Madura.

SEMA Institut membantah ada pungli dan pemaksaan dalam proses PBAK. Sebaliknya, SEMA meminta mahasiswa baru untuk tidak membandingkan harga slayer pada aplikasi pembelian online

Ketua SEMA Institut Syamsul Arifin mengungkapkan tidak ada pungli dan pemaksaan dalam membeli apapun. Syamsul heran kenapa harga slayer dibandingkan dengan harga di aplikasi shopee.

“Apakah teman teman tidak berfikir untuk membandingkan kualitas yang ada dan yang di shopee. Apakah teman teman (Mahasiswa baru, Red) berfikir bahan yang digunakan sama,” herannya.

Syamsul juga menyampaikan pesan terhadap kepengurusan SEMA yang mencoba meminta klarifikasi agar jangan sampai gerakan yang dibuat teman teman mahasiswa menjadi bom bunuh diri.

“Untuk kaos, almamater seperti tahun lalu. Maba ngisi ukuran saat registrasi ulang. Baru sama pihak kampus ukuran itu dikasih ke tender dengan alasan agar tidak terjadi ketidaksesuaian ukuran seperti di angkatan 2019,” paparnya

Sebelumnya, pengurus dewan eksekutif mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) diduga melakukan pungutan liar (pungli) pelaksanaan perkenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Modusnya, mahasiswa baru diminta untuk membayar sejumlah uang kepada kakak damping (kadam) dengan mewajibkan membeli slayer terhadap pendamping.

Padahal, dalam pelaksanaan PBAK 2023, IAIN Madura melalui akun resminya mengeluarkan surat edaran Rektor nomor B.2787/In.08/08/2023. Isi surat edaran itu melarang adanya pemungutan liar dalam bentuk apapun. (luq/rd)

Categories
Daerah Jawa Timur Madura Pamekasan

DEMA dan SEMA IAIN Madura Diduga Pungli PBAK 2023

PAMEKASAN, Detektifjatim.com – Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) diduga melakukan pungutan liar (pungli)  perkenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.

Modusnya, mahasiswa baru diminta untuk membayar sejumlah uang kepada kakak damping (kadam) dengan mewajibkan membeli slayer terhadap pendamping. Dimana, PBAK itu dilaksanakan selama empat hari sejak,  Ahad (13-08-23) lalu hingga 17 Agustus yang kini menjadi sorotan.

Kementrian dalam Negeri Farhan Azhan Ainol Yaqin mengatakan, pelaksanaan PBAK saat ini tidak berjalan dengan baik. Lantaran banyaknya dugaan pungutan ilegal yang dilakukan ini sudah menjadi ladang bisnis bagi panitia penyelenggara.

“Ini sudah menjadi ladang bisnis bagi mereka dengan memanfaatkan kegiatan ini untuk memperkaya diri sendiri. Panitia mengambil keuntungan dari banyaknya orang untuk keuntungan bisnis,” ujar Farhan.

Farhan menambahkan, nominal yang dibebankan terhadap mahasiswa baru sebesar Rp30.000 x 1.675 mahasiswa baru dengan Total Rp50.250 juta. Uang itu untuk kewajiban pembelian slayer. Namun, tidak ada fasilitas yang didapatkan baik itu kaos, buku pedoman dan atribut yang lain.

Salah satu peserta PBAK 2023 Zuhrianto membenarkan adanya pungutan biaya tersebut. Uang dikumpulkan ke pendamping, terus disetor ke panitia.

“Uangnya itu dikumpulkan ke pendamping, terus disetor ke panitia. Panitianya itu dari Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN MADURA,” terang Zuhrianto, Rabu (16-08-23).

Salah satu pendamping panitia yang dibentuk SEMA dan DEMA Khusnul Khitam menyebutkan, adanya pungutan untuk uang Rp30.000 itu untuk slayer peserta PBAK, dan bukan pungli. Panitia setiap Fakultas hanya mempermudah peserta PBAK dalam pembelian slayer tersebut.

“Sebetulnya adanya uang 30 ribu itu untuk slayer peserta PBAK dan panitia setiap Fakultas. Hanya mempermudah peserta PBAK dalam pembelian slayer tersebut,” bantahnya.

Ketua Pelaksana PBAK IAIN Madura 2023  Abusahwih meminta peserta audiensi agar tidak gegabah menyikapi persoalan tersebut. Menurut dia, masalah itu bisa dibicarakan baik-baik. “Duduk dulu lek kita bicarakan baik-baik nanti saya panggil kepanitiaan SEMA dan DEMA iya,” ujarnya saat ditemui di ruangan Rektorat.

Diketahui dalam pelaksanaan PBAK 2023 IAIN Madura melalui akun resminya mengeluarkan surat edaran rektor No. B.2787/In.08/08/2023 yang melarang adanya pemungutan liar dalam bentuk apapun. (Su/rd)