SUMENEP, detektifjatim.com – Forum Analisis Kebijakan dan Transpransi Anggaran (FAKTA) Foundation mengkritisi kalender event Sumenep 2024 yang menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp2,8 miliar. FAKTA menilai, event itu tidak berdampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Presiden Fakta Foundation, Bukhari Muslim, menilai sederet event yang digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep itu hanya bersifat euforia dan menghamburkan anggaran belaka. Event itu condong menjadi tempat pansos pejabat publik.
Bukhari menduga, tidak adanya perhitungan yang jelas dari program tersebut. Sebab, Disbudprapar Sumenep hanya sibuk mengurusi event tidak jelas dan lupa terhadap kewajiban dinas untuk turut serta mendongkrak PAD dari sektor retribusi pariwisata.
“Tidak ada sumbangsih dari 104 Event itu terhadap peningkatan PAD Sumenep. Bahkan ini berpotensi menjadi beban terhadap APBD Sumenep,” ungkap demisioner Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep itu (10/07/2024).
Presiden Fakta juga menilai, target PAD Disbudporapar sejumlah Rp847 juta sangat tidak sebanding dengan anggaran Rp2,8 miliar yang digelontorkan dari APBD untuk ditabur pada pembiayaan 104 Event. Ini sangat tidak masuk akal.
“Harusnya Disbudporapar mampu menyumbang PAD yang besar, dengan ratusan event yang dibiayai dari APBD. Bukan menghabiskan anggaran untuk event yang tidak jelas itu,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disbudporapar Mohammad Iksan menepis anggapan FAKTA Foundation. Iksan mengklaim dilaksanakannya event 2024 di Sumenep manfaatnya sudah luar biasa.
“Iya silahkan saja dikomentari bahwa event tidak penting. Tapi faktanya banyak yang senang itu mas, karena yang paguyuban ada kegiatan, UMKM bisa berjualan, dan masyarakat yang lain bisa nonton, dan kenyataanya tahun 2023 kemarin, jumlah kunjungan wisata bisa naik dari 1 juta menjadi 1,3 juta,” ucapnya
“Sementara PAD kita sudah 66%, padahal kita masih separuh perjalanan. Bahkan pak sekda menargetkan kepada kita tahun 2025 agar mencapai 1 miliar dari 870 juta, itu ada kenaikan yang cukup signifikan mas,” ujarnya
Selain itu, Iksan menilai beberapa event yang sudah terlaksana sepertinya telah mendongrak ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Sumenep.
“Tapi pengamatan saya penataannya cukup lumayan bagus. Contoh di Tajamara sekarang tambah ramai mas, itu pengaruh dari event yang sekarang diteruskan oleh kelompok UMKM di sana. Tapi kita tetap akan memperbaiki, manakala ada yang kurang,” pungkasnya (hal/ady)
No Comments