Bangkalan, Detektifjatim.com – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) sukses mempertahankan penghargaan Proper Emas yang telah diraih tahun sebelumnya.
Penghargaan itu kembali diraih setelah PHE WMO sukses melakukan inovasi pertanian garam di Desa Banyusangkah, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan pada tahun 2023 ini.
PHE WMO melakukan inovasi yang dinamakan “SIRAM BERBAKAT” (Kristalisasi Garam Berbahan Bakar Briket Rakyat) dan Teknologi Ulir Filter (TUF), dimana kedua inovasi tersebut bertujuan untuk mempercepat evaporasi garam sehingga produksi garam meningkat.
WMO Field Manager, Markus Pramudito mengungkapkan, selain melakukan inovasi, pihaknya juga mempersiapkan petani garam untuk mampu tanggap cuaca melalui pemantauan awan dengan teropong binocular serta mengukur kecepatan dan arah angin.
“Kami juga melakukan pengembangan HUB jaringan kerjasama petani garam rakyat, sehingga desa di sekitar lokasi program bekerjasama dengan Bumdes dalam distribusi garam, sehingga stabilitas harga garam akan terjaga,” ujarnya, Kamis (21-12-2023).
“Sebagai perluasan edukasi, kami juga membuat buku edukasi yang dapat digunakan sebagai media belajar untuk anak-anak SD hingga di perguruan tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager Zona 11, Muzwir Wiratama mengapresiasi dan merasa bangga dengan capaian PHE WMO yang bisa mempertahankan kembali penghargaan proer emas.
“Ini merupakan bukti dan manifestasi komitmen kami untuk tetap memperkuat peran industri migas tanpa melupakan kelestarian lingkungan dan juga memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal di sekitar operasi melalui program pemberdayaan masyarakat. Bagaimanapun, industri migas dan konservasi alam harus tetap dijaga untuk kepentingan bangsa kita,” katanya.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik. Berbagai inovasi dilakukan oleh perwira di lingkup Regional Indonesia Timur untuk mendukung program Environmental, Social & Governance (ESG) menjadi komitmen seluruh unit usaha di Pertamina dan mendukung pemerintah dalam pencapaian agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan berakhir pada 2030,” tutupnya.
Sebagai informasi, penghargaan proper adalah penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini adalah bagian dari upaya menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat bersamaan dengan upaya peningkatan produksi melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.
Penghargaan proper emas itu disampaikan langsung oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Pengembangan dan Produksi Awang Lazuardi yang mewakili peraih Proper Emas di lingkup Subholding Upstream Pertamina.
Sementara Proper Hijau diserahkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada perwakilan peraih Proper Hijau di Jakarta. (San)
No Comments