x

Sustainable Development Student : Peran Mahasiswa Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

3 minutes reading
Monday, 27 Jan 2025 15:56 194 detektif_jatim

Oleh : A. Rohil Khana (Mahasiswa Aktif Universitas Islam Madura)

____________________

Pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama dunia saat ini, dengan tujuan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan secara luas dalam laporan Brundtland tahun 1987 yang berjudul “Our Common Future”. Laporan tersebut menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Sustainable Development Goals (SDGs), yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015 sebagai kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs), menjadi panduan bagi seluruh negara untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dalam konteks ini, mahasiswa sebagai generasi muda yang terdidik memiliki peran penting untuk berkontribusi secara nyata terhadap pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Mahasiswa adalah penggerak perubahan yang memiliki potensi besar untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan akses terhadap informasi dan teknologi, mahasiswa dapat memimpin gerakan sosial yang relevan dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan. Mereka dapat memulai dari hal-hal kecil, seperti mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan atau menginisiasi program pengelolaan sampah di kampus. Langkah kecil ini dapat menjadi katalisator untuk perubahan yang lebih besar.

Salah satu cara paling efektif bagi mahasiswa untuk terlibat dalam pembangunan berkelanjutan adalah dengan terjun langsung ke masyarakat. Misalnya, mahasiswa dapat melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan keterampilan atau pendampingan usaha mikro. Dengan cara ini, mahasiswa membantu menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat akar rumput, sekaligus memperkuat inklusi sosial.

Mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk membangun kesadaran publik terhadap isu-isu penting seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan pengentasan kemiskinan. Menggunakan platform digital seperti media sosial atau podcast, mahasiswa dapat menyampaikan pesan edukatif yang menarik dan mudah dipahami. Pendekatan kreatif ini dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda.

Di sisi lain, kolaborasi lintas disiplin menjadi kunci keberhasilan mahasiswa dalam mendukung SDGs. Dengan menggabungkan keahlian dari berbagai bidang, mahasiswa dapat menciptakan solusi inovatif untuk tantangan global. Sebagai contoh, mahasiswa teknik dapat bekerja sama dengan mahasiswa sosial untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Selain fokus pada aksi eksternal, mahasiswa juga harus membenahi pola pikir dan gaya hidup mereka sendiri. Mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, seperti mengurangi konsumsi barang sekali pakai, memanfaatkan transportasi ramah lingkungan, atau mendukung produk lokal, adalah bentuk kontribusi nyata. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan contoh positif bagi orang lain.

Pentingnya solidaritas global juga tidak dapat diabaikan. Mahasiswa dapat memperluas dampak mereka dengan terlibat dalam program pertukaran pelajar, konferensi internasional, atau jaringan kepemudaan global. Melalui pengalaman ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari praktik terbaik di negara lain, tetapi juga membangun kemitraan untuk proyek-proyek lintas batas.

Sebagai generasi penerus, mahasiswa memegang peran penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan aksi nyata, inovasi, dan solidaritas, mahasiswa dapat menjadi ujung tombak perubahan yang membawa dunia menuju masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Inilah saatnya bagi mahasiswa untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga bertindak demi masa depan yang lebih baik.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x