x

Ikut Pameran di GOR A. Yani, Pelaku UMKM Lokal juga Dikenai Tarif Rp850 Ribu

2 minutes reading
Friday, 6 Sep 2024 11:44 0 80 detektif_jatim

SUMENEP, detektifjtim.com – Tidak hanya peserta dari Kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ngaku jadi korban pungutan liar (pungli), pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga menjadi korban. Jumlahnya mencapai Rp850 per stand.

Seperti halnya disampaikan pelaku UMKM lokal berinisial A yang juga ingin bukan stand dipameran Madura Night Vaganza itu. Dia juga harus bayar hingga ratusan ribu.

“Betul mas, kami tidak gratis disini, kami ditarik biaya 850 ribu rupiah. Fasilitasnya sama dengan stand lainnya hanya tenda dan listrik saja, ” katanya dengan raut muka lesu.

Event organizer (EO) Madura Night Vaganza Sugeng mengaku tidak tahu menahu penarikan biaya stand bagi pelaku UMKM lokal. Bahkan, Sugeng mengaku tidak mengetahui siapa yang menjadi koordinator stand khusus pelaku UMKM.

“Kalau yang UMKM saya tidak tahu berapa pendaftaran atau sewa tendanya. Saya hanya bertanggungjawab yang OPD kalau yang UMKM tidak tahu,” kilahnya.

Sebelumnya, sejumlah peserta event atau pameran yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ngaku menjadi korban pungutan liar (pungli). Padahal, event yang digawangi Madura Night Vaganza itu kecipratan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp200 juta.

Salah satu peserta pameran berinsial S, mengaku harus mengeluarkan uang Rp1,5 juta untuk mendaftar. Uang tersebut juga digunakan untuk menyewa stand/ruang pameran di event Madura Night Vaganza yang diletakkan di GOR A Yani Sumenep itu. (*/ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x