PAMEKASAN, detektifjatim.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pantura (Formatur) menggelar aksi demonstrasi, jumat (16/8/2024). Aksi digelar membawa lima tuntutan penyelesaian kasus yang diduga mangkrak di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.
Pantauan Detektifjatim di lokasi, aksi berlangsung dari jam 09:00 hingga 11:00 WIB. Secara bergantian massa aksi orasi. Namun, unjuk rasa yang berlangsung selama tiga jam itu tidak ditemui Kepala Kejari.
Ketua Formatur, sekaligus Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Hendra dalam orasinya menyampaikan, terdapat lima kasus yang diduga mangkrak dan tidak dilanjutkan oleh Kejari Pamekasan. Diantaranya, dugaan kasus di BLK dengan anggaran 500 Juta tahun 2023.
“Lima kasus itu antara lain BLK dengan anggaran 500 juta, Wanira Mart, kasus Pokmas di Desa Cenlecen, KIHT dan Mobil Sigap,” terabgnya.
Hendra mempertanyakan kinerja Kejari Pamekasan. Menurutnya kasus itu sudah berselang lama. Namun hingga kini belum ditindaklanjuti. Dirinya menegaskan, agar penyelidikan dan penyidikan tidak hanya dijadikan alat transaksional.
“Kenapa sampai hari ini kejaksaan itu membiarkan. Apakah penyelidikan dan penyidikan ini hanya ingin menakut nakuti masyarakat saja, kalau masyarakat sudah bayar ya sudah dihentikan gitu ya,” katanya dengan nada bertanya.
Hendra mengatakan, lima kasus ini seharusnya sudah diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sebab, lanjutnya, hasil audit inspektorat menunjukkan adanya kerugian negara mencapai 6,1 miliar lebih.
“Padahal dalam pasal 4 undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Pengembalian kerugian negara tidak menggugurkan sanksi pidana terhadap seseorang,” jelasnya.
Mantan Presma UNIRA ini meminta, agar Kejari Pamekasan tidak tebang pilih dalam memberikan proses hukum. Menurutnya, siapapun yang melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara wajib hukumnya ditindaklanjuti.
“Jangan begitu. Semuanya harus diberlakukan sama di depan hukum,” pungkasnya.
Disisi lain, Kasi Intel Kejari Pamekasan Ardian Junaedi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan dirinya masih ada di Mekah. “Saya masih di Mekah,” pungkas Ardian, disertai kiriman lokasi terkininya. (luq/lan)
No Comments