x

Belanja Program Wirausaha Santri Sumenep Telan APBD Rp5,3 Miliar, Tiga Ponpes Satu BLK Dianggar Rp1,7 M

2 minutes reading
Wednesday, 7 Aug 2024 10:12 0 63 detektif_jatim

SUMENEP, detektifjatim.com – Belanja program wirausaha santri Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, menelan anggaran total sebesar Rp 5,386,500,000 (Rp5,3 Miliar). Tiga pondok pesantren dan satu BLK dianggar Rp1,7 Miliar.

Berdasarkan penelusuran wartawan detektifjatim.com belanja tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2024.

Rinciannya, tahun anggaran 2021 Program Wirausaha Santri (PWS) itu menghabiskan anggaran Rp2,3 Miliar. Pos belanja dibagi empat bidang. Diantaranya, pelatihan digital marketing dan otomotif, pelatihan desain dan animasi, pelatihan manajemen produk pangan, serta pelatihan perkuatan skill.

Sementara tahun 2022 PWS menghabiskan belanja Rp1,7 Miliar yang dilaksanakan di tiga zona. Zona pertama, pelatihan membatik yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amin Pasongsongan. Zona kedua, pelatihan membatik yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Kirom Dungkek, dan Pondok Pesantren Al-In’am Gapura. Untuk zona terakhir, pelatihan menjahit yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Parsanga.

Selanjutnya tahun 2023 lalu Disbudporapar menelan belanja anggaran Rp587.300.000 untuk PWS yang dibagi menjadi empat lokasi pelaksanaan pelatihan dengan peserta 40 orang. Diantaranya, Kecamatan Bluto Desa Gingging, Kecamatan Kota Desa Gunggung, Kecamatan Rubaru, dan Kecamatan Ganding

Kepala Disbudporapar Mohammad Iksan mengatakan untuk tahun ini 2024 PWS menghabiskan anggaran Rp799.200.000. Anggaran tersebut habis untuk pelatihan tepung ikan, membatik dan diving.

Iksan menjelaskan kalau wirausaha santri merupakan program unggulan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati Dewi Khalifah. Pesertanya mengambil dari kalangan santri, dengan tujuan memiliki skill kewirausahaan.

“Dilaksanakannya wirausaha santri adalah memberikan kesempatan dan pelatihan kepada pondok pesantren agar santri lebih berkualitas,” ucapnya

Mantan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sumenep itu berharap santri ponpes yang telah mendapatkan pelatiha wirausaha santri bisa mandiri.

“Iya harapannya mandiri, setelah itu bisa melaksanakan kemandiriannya di masyarakat,”pungkasnya (*/hal/ady)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x