SUMENEP, detektifjatim.com – Said Abdullah menepis kabar dirinya memborong rekomendasi partai di Jakarta. Said mengklaim tidak mempunyai kapasitas untuk kulakan rekomendasi semua partai agar calon Pilkada Sumenep melawan kota kosong.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu mengatakan, hanya duduk bersama dengan partai partai besar untuk membicarakan visi dan misi bakal calon kepala daerah.
“Emang partai kulakan apa, saya tidak punya kemampuan memborong partai. Tapi dengan partai-partai besar duduk bersama, bicara misi dan sebagainya, visinya sama saja,” tepis Said saat konferensi pers, di Hotel Odaita (27/04/2024)
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu bahkan mencontohkan, pernahkah ada yang mendengar dia cawe-cawe soal Kabupaten Sumenep.
“Pernahkah dengar saya cawe-cawe di Sumenep. Minta satu orang suruh jadi kepala dinas. Gak pernah. Dari jamannya Kiai Busyro dua periode, sekarang ponakan saya Achmad Fauzi. Gak pernah. Saya sudah di jakarta enak-enak,” bantahnya.
Said mengaku dia dibesarkan di Madura. Otomatis dia tidak boleh meninggalkan pulau garam. Wajib baginya, membangun Madura bukan membangun di Madura karena itu dua hal yang berbeda.
“Bahwa saya dibesarkan di Madura. Saya kan gak boleh meninggalkan Madura. Bukan hanya sekedar kewajiban moral tapi mndatori bagi saya (membangun Madura,Red),” urainya
Soal berbicara Achmad Baidowi apa yang akan dicapai di Kabupaten Pamekasan dan sebagainya, kata Said, hal itu adalah sebuah keniscayaan. Dan itu menjadi diskursus atau pertukaran ide.
“(Yang penting, Red) siapapun jangan coba-coba melakukan cara-cara pragmatik-transaksional. Karena itu akan membunuh idealisme kita. Saya tidak punya kapasitas itu (Borong partai,Red)” tepisnya lagi.
Sementara itu, wawancara wartawan detektifjatim.com dengan Ketua DPC PPP Sumenep KH. Muhammad Ali Fikri mengatakan, kelau untuk mewujudkan rekom memungkinkan harus mewujudkan mahar, DPP, kata mas kiai, belum mengemukakan.
“Sehingga kalau toh kami tetap mengusahakan pendanaan, maka hal tersebut kami lakukan dengan keyakinan bahwa kami bisa masuk ke gelanggang,” kata mas Kiai saat di konfirmasi via WA, Kamis (27/06/24).
Keluarga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah itu menambahkan, progres langkahnya lebih fokus untuk memperoleh instrumen persiapan pencalonan.
“Langkah-langkah yang saya ambil saat ini adalah fokus memperoleh surat tugas, menuju partai koalisi, pasangan, hingga rekom,” katanya (*/vhi/ady)
No Comments