JAKARTA, Detektifjatim.com– Mimpi bakat muda Indonesia untuk mengikuti piala Dunia U-20 di Negeri sendiri benar-benar pupus. Kepastian itu diperoleh setelah federasi sepak bola internasional (FIFA) resmi membatalkannya.
Meski sempat ditunda dua tahun karena Covid-19, persiapan Piala Dunia U-20 sudah disiapkan dengan matang. FIFA sejatinya memilih Indonesia menjadi tuan rumah sejak Oktober 2019 dan membatalkannya pada 29 Maret 2023. Berikut kronologi lengkap ditunjuk dan dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
~ Oktober 2019 Indonesia terpilih menjadi tuan rumah piala dunia U-20 2021 dalam rapat dewan FIFA di Shanghai mengalahkan kandidat lain seperti Peru dan Brazil
~Desember 2020 pandemi covid-19 membuat piala dunia U-20 2021 dibatalkan. Namun Indonesia tetap ditunjuk FIFA jadi tuan rumah piala dunia 2020 2023 jadwal baru turnamen ditentukan menjadi 20 Mei 2023 hingga 11 Juni 2023
~Februari 2023 Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam kongres luar biasa piala dunia U-20 2023 jadi fokus utama Erick Thohir
~Oktober 2022 tragedi Kanjuruhan terjadi. Sempat terancam. Tapi, status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 2023 tidak berubah
~Juli 2022 Israel kalah dari Inggris di final euro U-19 2022. Sebagai Rumner Up Israel berhak tampil di piala dunia 2023 di Indonesia
~14 Maret 20023 Gubernur Bali I Wayan Koster menolak kehadiran Israel. Penolakan juga diserukan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo serta sejumlah partai politik dan organisasi lain. Situasi semakin memanas
~25 Maret 2023 FIFA melalui PSSI membatalkan undian fase grup piala dunia U-20 2023 yang sedianya bakal digelar 31 Maret di Bali. Muncul kekhawatiran turnamen juga akan batal
~29 Maret pukul 22.00 WIB FIFA resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia 2020 2003
~29 Maret 2023 Erick tohur Erick Thohir diutus berangkat ke Doha untuk bertemu dan melakukan lobi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino
~28 Maret 2023 pernyataan resmi Presiden RI Jokowi menegaskan agar tidak mencampuradukkan urusan olahraga dan politik
Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali mengatakan, Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 hanya karena egosentris. Hanya karena kepentingan politik. Mereka yang telah menyebabkan Piala Dunia ini gagal digelar di Indonesia harus bertanggung jawab secara moral.
“Harus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh generasi muda Indonesia. Pemain-pemain muda Indonesia yang telah menyiapkan jiwa raga mereka untuk tampil di Piala Dunia,” papar Akmal sebagaimana dikutip Beritasatu.com
Koordinator save our soccer (SoS) itu menagatakan, mereka yang bikin gaduh dan menyebabkan Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala DUnia U-20 harus menyebarkan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Karena telah membuat mimpi seluruh rakyat Indonesia menjadi saksi sejarah Negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia akhirnya gagal.
“Mereka yang telah membuat gaduh dan gagal tampil di Piala Dunia dan minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Karena telah mempermalukan bangsa Indonesia di mata internasional,” imbuhnya.
Bangsa Indonesia, ujar Akmal, akan dikenang sebagai bangsa yang tidak bisa memegang komitmen. Bangsa yang tidak bisa menjalankan amanat besar dan bangsa yang tidak mampu dipercaya oleh masyarakat dunia.
“Mereka yang telah membuat gaduh dan menyebabkan kita batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus bertanggung jawab pula secara pidana. Karena telah membuat kita rugi secara materiel dan imateriel. Banyak sudah dana yang dikeluarkan untuk persiapan Piala Dunia U-20. Bahkan usaha kecil dan menengah semua sudah bersiap untuk penyelenggaraan kejuaraan ini. tetapi pada akhirnya mereka harus melupakan mimpi tersebut,” pungkas Akmal. (*/Rd)
No Comments