x

DPRD Pamekasan Gelar Paripurna Hari Jadi Kota Gerbang Salam ke-495

2 minutes reading
Monday, 3 Nov 2025 13:26 23 detektif_jatim

Pamekasan, detektifjatim.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi (Harjad) ke-495, Senin (3/11/2025). Kegiatan berlangsung di ruang sidang utama dengan balutan nuansa budaya Madura yang kental.

Seluruh peserta, mulai dari pimpinan dewan, jajaran pemerintah kabupaten, hingga tamu undangan tampil mengenakan batik dan odheng sebagai simbol kebanggaan terhadap identitas lokal.

Rapat dipimpin langsung Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur, serta dihadiri Bupati KH. Kholilurrahman, Wakil Bupati Sukriyanto, para anggota dewan, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Jalannya sidang pun diselingi penggunaan bahasa Madura, menambah kesakralan peringatan hari bersejarah tersebut.

Menariknya, paripurna kali ini juga menampilkan pemutaran “Film Sejarah Pamekasan” yang mengisahkan perjalanan panjang kabupaten sejak masa pra-Ronggosukowati hingga era modern. Tayangan dokumenter tersebut mendapat apresiasi hangat dari seluruh peserta sidang.

Bupati KH. Kholilurrahman menyebut pemutaran film sejarah itu sebagai upaya menanamkan nilai perjuangan kepada generasi muda.

“Anak-anak muda harus mengenal sejarah daerahnya. Dari perjuangan para leluhur, mereka akan belajar semangat membangun Pamekasan,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar film tersebut dapat ditayangkan lebih luas kepada masyarakat. “Kami berencana menggelar nonton bareng agar nilai perjuangan dan budaya Pamekasan bisa semakin dikenal,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur, menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi ke-495 bukan sekadar seremoni, tetapi momentum refleksi bagi seluruh pemangku kebijakan.

“Ini waktu yang tepat untuk memperkuat sinergi antara legislatif dan eksekutif. Kita harus membangun daerah tanpa meninggalkan akar budaya,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semangat pelestarian budaya yang diwujudkan dalam paripurna kali ini. “Batik dan odheng bukan sekadar pakaian adat, tapi simbol kebanggaan yang menegaskan bahwa budaya Madura harus terus hidup di tengah modernisasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati turut menyinggung beberapa program prioritas yang dinilai belum berjalan maksimal. Ia berkomitmen untuk mempercepat realisasi pembangunan di berbagai sektor.

“Beberapa agenda masih perlu dorongan. Ini akan menjadi fokus kerja kami kedepan,” tandasnya.

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
x