BANGKALAN, detektifjatim.com – Proyek peningkatan jalan Arosbaya–Campor di Bangkalan kembali menuai sorotan. Setelah sebelumnya menjadi perbincangan masyarakat di media sosial, kini Komisi III DPRD Bangkalan menemukan adanya indikasi penyimpangan pada pelaksanaan proyek setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi, Senin (08-09-2025).
Ketua Komisi III DPRD Bangkalan, Reza Teguh Wibowo, mengungkapkan, setelah meninjau langsung di lapangan, pihaknya mendapati ketidaksesuaian antara dokumen rencana anggaran biaya (RAB) dengan kondisi di lapangan.
Menurutnya, di dalam dokumen disebutkan ketebalan aspal harus 6 cm, namun hasil pengeboran hanya menunjukkan 4,3 cm khususnya di bagian tanjakan.
“Ini bukan sekadar kekurangan teknis, tapi dugaan penyimpangan yang harus dipertanggungjawabkan. DPRD akan memanggil Dinas PU dan pihak AMP untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Selain kualitas aspal, persoalan drainase juga muncul di titik STA 2225–2250 akibat tidak tercantum dalam perencanaan awal. Akibatnya, warga mengeluh dan sempat berdebat dengan pihak dewan saat sidak berlangsung.
Komisi III menilai, jika dibiarkan, kekurangan kualitas pada proyek jalan bisa merugikan keuangan negara sekaligus membahayakan keselamatan pengguna jalan. DPRD berkomitmen mengawal hingga seluruh rekomendasi perbaikan benar-benar dilaksanakan.
Meski pihak Dinas PU berdalih bahwa rata-rata ketebalan aspal masih di atas lima sentimeter, dewan menekankan standar harus dipenuhi sesuai kontrak.
“Tidak ada alasan bagi kontraktor untuk mengurangi kualitas. Semua harus sesuai RAB,” tambah Reza.
Sementara itu, Direktur CV Al-Islah selaku pelaksana proyek, Suhari, menyatakan siap memperbaiki kekurangan. “Kami berterimakasih kepada Komisi III DPRD Bangkalan yang telah mengawasi pengerjaan proyek ini. Kami berkomitmen akan menindaklanjuti sesuai dengan apa yang direkomendasikan DPRD,” ucapnya.
No Comments