Rokok Ilegal Merek Hummer-Surya Jaya Senilai Rp3,56 Miliar Digagalkan Bea Cukai di Semarang

Semarang, detektifjatim.com – Upaya penyelundupan jutaan batang rokok ilegal merek Hummer dan Surya Jaya berhasil digagalkan oleh petugas Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY. Dalam operasi yang berlangsung Rabu (2/7/2025), tim berhasil mengamankan 2,4 juta batang rokok tanpa pita cukai di Gerbang Tol Banyumanik, Semarang.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas, R. Megah Andiarto Kanwil Bea Cukai Jateng DIY menjelaskan, penindakan ini berawal dari laporan intelijen mengenai pengiriman rokok ilegal dari Jawa menuju Sumatra. Menindaklanjuti informasi tersebut, petugas membuntuti sebuah truk boks yang melaju di ruas Tol Salatiga–Semarang hingga akhirnya dihentikan untuk pemeriksaan.

“Hasil penggeledahan menemukan 120 karton rokok bermerek Surya Jaya dan 30 karton merek Hummer tanpa pita cukai,” ungkap Megah dalam keterangan resmi, Jumat (4/7/2025).

Barang bukti tersebut diperkirakan senilai Rp3,56 miliar, dengan potensi kerugian negara lebih dari Rp1,79 miliar akibat tidak dibayarkannya cukai. Dua sopir berinisial UJ dan AR turut diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Megah menegaskan bahwa pihaknya secara konsisten memantau jalur distribusi darat, terutama Tol Trans Jawa, yang kerap digunakan untuk peredaran barang kena cukai ilegal. “Kami akan mendalami jaringan distribusi dan pola pengiriman yang digunakan,” katanya.

Para pelaku diduga melanggar ketentuan Pasal 56 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, yang mengatur sanksi pidana bagi siapa pun yang memperdagangkan rokok tanpa tanda pelunasan cukai. Ancaman hukumannya berupa penjara minimal 1 tahun hingga 5 tahun dan denda sedikitnya dua kali lipat nilai cukai yang harus dibayar.

Penindakan ini menjadi peringatan serius bahwa peredaran rokok ilegal tidak hanya menimbulkan kerugian bagi negara, tetapi juga merusak persaingan usaha yang sah. Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY menegaskan komitmennya untuk terus melakukan operasi penegakan hukum guna memberantas praktik ilegal serupa (cnbc Indonesia).