Sumenep, detektifjatim.com – Aksi mulia Komunitas Peduli Mangrove Madura (KPMM) dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia ternoda oleh kekecewaan yang tidak terduga. Penanaman 1.000 pohon mangrove yang digelar di Talang Siring Pamekasan, justru mendapat respons negatif dari salah satu pejabat Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Sumenep.
Anggota KPMM Idrus Syamsi menjelaskan, pemicunya sepele, dorkas berlogo CDK tidak ditempatkan sesuai permintaan. Idrus mengaku, CDK Sumenep memang menyumbang bibit dalam aksi tersebut.
“Saking sibuknya teman-teman relawan, dorkas berlogo CDK tetap kami tempatkan di tengah lokasi. Tapi karena tidak terlihat di spot foto utama, mereka merasa tidak dihargai,” ungkap Idrus salah satu relawan KPMM.
Idrus menyayangkan respons CDK yang lebih menyoroti soal pencitraan ketimbang substansi gerakan penyelamatan lingkungan. Mereka menegaskan, aksi yang dilakukan bukan untuk mencari popularitas, melainkan sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kelestarian pesisir.
“Kami ini tidak digaji. Kami bergerak karena peduli lingkungan. Tapi sangat disayangkan, justru kami dipandang sebelah mata oleh institusi yang seharusnya mendukung,” tambahnya.
Kekecewaan Idrus makin dalam ketika pejabat CDK Sumenep berinisial KA itu yang seharusnya hadir, justru mengutus perwakilan lain tanpa pemberitahuan yang jelas. Hal itu semakin mengesankan bahwa kegiatan relawan hanya dianggap formalitas, bukan aksi serius yang perlu diapresiasi.
“Kami bahkan sempat sakit hati. Apa yang kami lakukan ini nyata, bukan seremonial. Masyarakat sekitar juga tahu bagaimana kami bekerja untuk mangrove, tapi justru dari pihak berwenang kami tidak dihargai,” tambah Sekretaris KPMM Bangkalan itu.
Wartawan detektifjatim.com telah mengkonfirmasi pejabat CDK Wilayah Sumenep berinisial KA tersebut.
Kasubag TU CDK Wilayah Sumenep Achmad Murtada juga belum memberikan respon konfirmasi wartawan. (c1/ady)
No Comments